Pengemudi Ambulan Covid-19 PKS: Ini yang Bisa Saya Lakukan untuk Membantu Warga 

Siapapun akan berpikir puluhan kali saat ditawari bekerja sebagai pengemudi ambulan yang khusus membawa pasien atau jenazah Covid-19, begitu pula dengan Beni Khoirul Insan. Meski pekerjaannya sangat berisiko, dorongan ingin membantu orang lain yang ada dalam dirinya lebih kuat. Beni pun menerima pekerjaan itu.

Sudah dua bulan, pria 42 tahun ini bekerja menjadi pengemudi Mobil Khidmat, sebuah mobil ambulan khusus Covid-19 milik DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Malang.

Karena begitu mudahnya Covid-19 menular, awalnya ia ragu menerima pekerjaan ini. “Ini yang membuat saya takut sebenarnya, tapi setelah mendapatkan penjelasan dari dokter-dokter di PKS, bismillah saya siap,” katanya.

Beni mendapatkan banyak penjelasan tentang bagaimana virus Covid-19. Tentang cara penularan dan bagaimana mencegah penularannya. Setelah dapat penjelasan tentang Covid-19, ia membulatkan tekad untuk membantu masyarakat dengan cara menjadi pengemudi ambulan khusus Covid-19.

Berbagai penjelasan yang ia dapat membuatnya paham berbagai konsekuensi yang harus dilakukannya. “Saya dituntut ekstra ketat dalam prokes, menggunakan APD lengkap, semprat-semprot disinfektan, dan harus langsung mandi dan ganti pakaian setelah bertugas,” katanya.

Setiap kali kembali ke rumah, hingga saat ini, Beni mengaku selalu saja khawatir ketika bertemu dengan anggota keluarga, istri dan ketiga anaknya. “Kalau melihat saya datang, biasanya anak saya langsung lari memeluk saya. Kali ini selalu saya larang, stop jangan dekat-dekat, Abi harus mandi dulu ya. Setelah mandi dan ganti baju baru boleh,” ujarnya bercerita.

Beni paham betul virus Covid-19 sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan diri dan keluarganya, karenanya ia mengharuskan dirinya menambah berbagai aktivitas tambahan seperti langsung mandi dan mencuci pakaian sepulang dari bekerja.

“Dalam sehari, saya bisa ganti baju 3-4 pasang baju, dan langsung di cuci. Kalau melihat jemuran sudah kayak orang yang punya usaha laundry, banyak pakaian dijemur,” katanya sambil tertawa.

Konsekuensi yang lain, telepon genggam yang dibawa Beni harus aktif selama 24 jam, agar jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan, ia bisa langsung berangkat ke lokasi yang membutuhkan bantuannya.

“Beberapa kali ada yang telepon sekitar dini hari, sekitar jam 1 jam 2, karenanya hp harus nyala terus,” katanya.

Saat mengantar pasien yang terpapar Covid-19 ke rumah sakit, iapun harus rela menunggu sampai pasien betul-betul tertangani. “Masa-masa begini, rumah sakit banyak yang penuh. Hampir setiap mengantar di rumah sakit, saya menunggu sekitar 3 jam-an sampai pasien benar-benar tertangani. Jika sudah tertangani, saya baru bisa kembali,” jelas Beni.

Meski sedemikian berisiko, Beni mengaku senang dengan pekerjaannya saat ini. Ia bisa menolong orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan.

“Saya bisanya menolong ya dengan cara ini, mengantar, memasukkan pasien atau jenazah ke mobil Khidmat. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Saya dididik di PKS agar entengan (suka membantu) pada orang lain yang membutuhkan. Selama saya sehat, saya siap membantu, siap melayani,” aku Beni.

Ia berharap bantuannya bisa meringankan beban masyarakat yang sedang kesusahan akhibat terpapar Covid-19.  “Saya kasihan, banyak ketika orang butuh ambulan tapi nggak punya uang. Mobil Khidmat ini gratis, bisa dimanfaatkan tanpa membayar apapun,” katanya.

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan menjelaskan bahwa semua anggota PKS di Jawa Timur memang diminta gercep, gerak cepat menolong warga yang membutuhkan. Terlebih saat pandemi Covid-19 melanda, pengurus, anggota, relawan dan simpatisan PKS harus lebih selbih sigap.

“Sejak awal Pandemi Covid-19 ini, kami sudah membentuk Satgas Covid-19, dalam rangka turut meringankan beban masyarakat menghadapi pandemi ini,” kata pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur selama 2 periode ini.

Satgas itu, ia melanjutkan, kemudian berkoordinasi dengan semua bidang yang ada di DPW PKS Jatim dengan harapan agar berbagai kebutuhan masyarakat bisa terbantu.

“Semua di PKS bergerak. Semua anggota harus memantau tetangga sekitarnya, lalu melaporkan ke Satgas Covid-19 yang sudah ada di DPC sampai DPW. Anggota yang melapor itu juga akan menyampaikan bantuan apa yang bisa diberikan PKS kepada masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Irwan.

Selama ini, Irwan memantau beragam bantuan yang sudah dilakukan anggota PKS kepada masyarakat saat Pandemi. “Mulai membantu memberikan nutrisi, vitamin atau logistik untuk warga yang isoman, menyiapkan oksigen, anggota dewan PKS yang membantu mengawal pemerintah dalam penanganan Covid, ada juga yang mengantar pasien Covid ke RS atau mengantarkan jenazah seperti yang dilakukan Mas Beni. Semoga Allah menguatkan teman-teman di lapangan,” harapnya