Masyarakat Indonesia Perlu Mitigasi dan Adaptasi Bencana

 SEMARANG (15/12) - Anggota Komisi VIII DPR RI, A. Fikri Faqih meminta segenap masyarakat dan semua pihak untuk banyak belajar dari bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Sampang Karangkobar, Banjarnegara. Pesan itu disampaikan Fikri saat meninjau lokasi longsor, Senin (15/12).

Fikri mengatakan konsep mitigasi dan adaptasi mutlak diperlukan untuk melakukan penanggulangan bencana alam, terutama di Jawa Tengah yang mayoritas wilayahnya rawan bencana.

“Belajar dari Banjarnegara, perlu adanya mitigasi dan adaptasi bencana. Mitigasi sangat penting karena hal itu merupakan langkah pengurangan terhadap resiko bencana. Sedangkan adaptasi penting karena hal itu akan membuat warga menjadi mandiri dan siap menanggulangi sendiri resiko bencana,” papar anggota komisi yang membidangi bencana alam ini.

Sementara dari lokasi bencana hingga Senin (15/12), operasi pencarian korban di lokasi bencana dihentikan pukul 15.30 WIB. Sebanyak 51 korban tewas telah ditemukan, sehingga masih ada 57 jiwa korban yang masih dicari.

“Tim gabungan berhasil menemukan 12 jenazah. Dari 51 korban tewas, 45 sudah diidentifikasi dan 6 jenasah belum dapat diidentifikasi,” ujar Koordinator Tim Relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemulasaraan Jenazah, Amir Darmanto.

Dikatakan Amir, rencananya proses pencarian akan dilanjutkan besok pagi (Selasa, 16/12). Sekitar 2.000 personil tim gabungan terus bekerja mencari korban. Sementara untuk Senin malam (15/12), Tim Pemulasaraan akan mendatangkan Relawan PKS dari Semarang.

”Malam ini akan diberangkatkan bertahap melalui Komandan Kepanduan Kota Semarang. Selama lima hari kedepan kerja relawan akan semakin berat karena bau mayat yang semakin membusuk,” papar Amir.