Lontar Jumrah Hari Kedua di Jalur Indonesia Padat Lancar
MINAJADDID (25/9) - Lontar jumrah hari kedua di jalur jamaah haji Indonesia, khususnya Kloter Jawa Barat (Jabar), berjalan lancar meskipun padat. Situasi ini dilaporkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) usai Tragedi Mina pada Kamis (24/9) lalu.
Aher mengungkapkan, begitu melintas Posko Misi Haji Indonesia, terdengar pengumuman yang mengingatkan jemaah untuk berhati-hati dan senantiasa berdoa karena pantauan petugas jalur pada Jumat (25/9) pagi begitu padat.
"Rasanya semua jemaah yang mendengar pengumuman itu sontak merasa khawatir. Sangat wajar memang karena alam bawah sadar masing-masing telah merekam berita kejadian kemarin yang terjadi di jalur 204," kata Aher melalui Sekretaris Pribadinya, Ade Sukalsah, dari Minajaddid kepada Humas Pemprov Jabar, Jumat (25/9) sore.
Dengan kondisi demikian, Gubernur Aher optimistis musibah tidak akan terjadi lagi. Sehingga jamaah haji Indonesia bisa lebih merasakan kenyaman beribadah. Aher menuturkan pagi sekali selepas shubuh, rombongan Gubernur Jabar berangkat dari tenda jemaah reguler untuk melontar jumrah di hari kedua.
Jarak tenda di wilayah Minajaddid menuju Jamarat sekitar 3 km dan dapat ditempuh kurang lebih 1 jam dengan jalan santai. Nampak kepadatan jemaah yang mengular di pintu terowongan Al Moalsem yang menjadi akses menuju Jamarat.
"Kebanyakan jemaah yang berada di tenda wilayah Minajaddid pergi melontar pada saat pagi. Walaupun afdolnya setelah tergelincir matahari (ba'da zawal), pergi pagi nampaknya menjadi pilihan terbaik jemaah mengingat cuaca yang begitu terik terutama di siang hari," sambungnya.
Sepanjang jalan, kepadatan jalur memang sangat dirasakan. Kiri, kanan, depan, belakang penuh sesak dengan lautan manusia. Sesampainya di lokasi lantai tiga bangunan, rangkaian jemaah baru terlihat mencair karena memasuki area lontar yang begitu luas.
Jamarat kini jauh dari kesan sempit dan berdesakan, semua jemaah merasakan hal tersebut. Prosesi melontar pun dapat dimulai dari Ula, Wustha, dan Aqobah dalam waktu sekitar 15 menitan, selanjutnya jemaah kembali ke tenda melalui akses terowongan yang sama. Jemaah yang akan mengambil nafar awal, maka prosesi yang persis sama hari ini harus dilakukan kembali besok hari dan menjadi prosesi lontar terakhir.
"Sangat disarankan kepada mereka agar langsung mengemasi tas bawaan dari tenda, sehingga selepas jumroh dapat langsung kembali ke pondokan atau hotel di beberapa wilayah di Mekkah yang justeru lebih dekat lokasinya dari Jamarat, daripada harus kembali ke tenda di Minajaddid," pungkas Aher.
Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat