Legislator PKS Riyono ‘Caping’ Harap Anggaran Swasembada Pangan Jangan Dipotong

Jakarta — Pemerintah Prabowo sedang mengencangkan ikat pinggang dalam urusan keuangan. Efisiensi besar – besaran di lakukan kepada kementrian dan lembaga negara demi pemenuhan program strategis nasional makan bergizi gratis (MBG).

Tahun 2025 butuh 400 T untuk menjalankan program ini. Saat ini baru tersedia 71 T, masih kurang 329 T agar bisa berjalan menyeluruh. Rencana efisiensi semua KL ditarget 305 Triliun. Bukan angka yang sedikit di tengah postur anggaran APBN saat ini.

“Kita memahami program MBG adalah salah satu ujung tombak perbaikan kualitas SDM anak sekolah kita saat ini, maka perlu anggaran besar. Anggaran yang bersifat non strategis di KL memang harus di kurangi,” papar Riyono ‘Caping’ Aleg DPR FPKS Dapil VII Jatim ini.

Kementan dibebani untuk program swasembada pangan khususnya beras di 2025 adalah 32 juta ton beras dan tidak akan impor beras lagi. Program cetak sawah baru, brigade pangan, petani millineal dan juga berbagai program turunan swasembada pangan harus tetap jalan.

“Kita minta agar anggaran Kementan khususnya swasembada pangan jangan di potong, kabar akan di potong 10 T untuk kementan jangan dilakukan, swasembada bisa terancam gagal,” tambah Riyono.

Melalui Inpres 1 tahun 2025 Prabowo meminta efisiensi KL dengan harapan bisa untuk memenuhi program MBG. Swasembada sebagai target utama 2025 ini juga membutuhkan anggaran besar, kementan dapat alokasi 23 T untuk 2025.

“Sekali lagi, fungsi bugdeting DPR adalah merancang dan membahas APBN dengan pemerintah. Kita minta agar Presiden Prabowo tetap mengalokasikan anggaran yang cukup bagi suksesnya Swasembada Pangan,” tutup Riyono.