Legislator PKS Dorong Potensi PAD dari Sektor Pajak dan Retribusi
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Ambon Yusuf Wally berharap pendapatan asli daerah( PAD) Kota Ambon tidak hanya bergantung kepada pajak dan Retribusi yang selama ini diperoleh, dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun sumber-sumber potensial PAD dari sektor lainnya harus terus digali.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Ambon setelah paripurna penyerahan KUA PPAS Perubahan 2022, Rabu (12/10/2022).
"Ketika PAD yang bersumber dari pajak dan retribusi yang rutin tiap bulan diperoleh, sehingga tidak sulit pemanfaatan aset bisa menjadi tumpuan utama", ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, sebaiknya potensi-potensi dari berbagai sumber seperti pemanfaatan aset harus dapat dimanfaatkan dengan maksimal, guna lebih meningkatkan capaian PAD.
Salah satunya bagaimana Dispenda dan seluruh Dinas Pengumpul Kota Ambon bisa mengelola aset secara produktif untuk memperoleh pendapatan asli daerah.
Wally menyebutkan, selama ini pemanfaatan aset sudah berjalan baik, seperti pemanfaatan aset oleh Dispenda dan dinas pengumpul, namun belum terlihat memaksimalkan aset yang ada serta inovasi dalam peningkatan retribusi daerah.
"Perlu mendorong agar pemanfaatan aset ini bisa dalam skala yang lebih besar agar PAD pun bisa ditingkatkan, jika masih dalam pemanfaat yang ada maka sulit peningkatan PAD secara signifikan," kata dia.
"Misal sumber PAD kota Ambon dari jasa Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Penerangan Jalan, Parkir, Air Bawah Tanah, Mineral bukan Logam dan batuan, PBBP2, dan BPHTB, serta sumber Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi perizinan tertentu. Kenapa tidak semuanya dalam skala yang lebih besar dan inovasi memanfaatkan aset yang ada, maka dengan sendirinya itu akan signifikan menjadi penunjang PAD Kota Ambon kedepan," jelasnya.
Lebih lanjut Anggota DPRD dua periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menekankan, saat ini sudah saatnya Dispenda dan semua dinas pengumpul bisa memaksimalkan aset secara produktif. Ini semua dapat dilakukan kedepan karena potensi itu ada di Kota Ambon.