Legislator PKS Asal Maluku Dorong Perlindungan Perempuan Diperhatikan Secara Nyata
Ambon -- Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Saadiah Uluputty mencatat masih banyak persoalan yang dihadapi oleh perempuan, salah satunya kekerasan sebagai salah satu yang kerap mengemuka.
"Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan mencatat jumlah kekerasan terhadap perempuan pada 2021 mencapai 299.991. Dari beberapa bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, psikis, ekonomi. Ini memprihatinkan," Kata Saadiah saat menjadi narasumber pada Dialog Publik memperingati Hari Ibu di Kantor Bawaslu Provinsi Maluku di Kawasan Karang Panjang, Ambon, Kamis (23/12/2021).
Saadiah juga menyoroti masih rendahnya partisipasi penuh dan efektif serta kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat.
"Perempuan Maluku mesti memasuki panggung lebih luas di ruang publik, politik parlemen, dan manajerial. Budaya yang masih menghambat perempuan, kurangnya dukungan publik, hingga berbagai hambatan sistemik harus diakhiri," rinci Saadiah.
Saadiah mendorong agar perlindungan perempuan diberikan melalui perhatian nyata, konsisten dan sistematik yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender.
"Peran para pemangku kepentingan terutama Pemerintah Daerah sangat menentukan keberhasilan dari pelaksanaan program perlindungan hak perempuan ini," sarannya.
Perlindungan terhadap perempuan, akan memperkuat daya tawar lebih kuat dari perempuan dalam berbagai sektor seperti politik, ekonomi, dan sosial.
"Upaya ini dengan memastikan kualitas dan kompetensi perempuan Maluku semakin baik. Program–program peningkatan kompetensi perlu digiatkan. Terus mengawal implementasi regulasi daerah yang memberi perlindungan terhadap perempuan," kuncinya.