Korban Gusuran Pasar Ikan Tidak Mau Pindah ke Rusun Marunda

Kader PKS membantu korban penggusuran Pasar Ikan
Kader PKS membantu korban penggusuran Pasar Ikan

Jakarta (15/4) – Ketua Unit Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPC PKS Penjaringan Findik Surya menegaskan warga Kampung Pasar Ikan tidak mau pindah ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI dikarenakan berbagai faktor yang semakin memberatkan.

Hal itu disampaikan Findik di sela-sela pembagian sembako kepada 240 jiwa korban penggusuran, Rabu (13/4/2016).

“Alasan mereka tidak mau ke pindah rusun, pertama, karena jarak rusun Marunda yang terlalu jauh. Rusun yang dekat, saat ini kondisinya sudah penuh. Ukuran kamarnya juga kecil, tidak muat untuk 8 orang dalam satu keluarga,” jelas Findik.

Findik menjelaskan, jarak yang jauh tersebut membuat warga harus mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi, di tengah minimnya pendapatan yang mereka dapatkan.

“Mereka yang nelayan otomatis harus bolak-balik dari pasar ikan ke marunda kan jauh. Mereka yang jadi kuli panggul di Pelabuhan Sunda Kelapa kan butuh transportasi besar. Belum lagi biaya listrik dan sewa setelah tiga bulan pemakaian,” tambah Findik.

Oleh karena itu, warga Pasar Ikan tersebut akan terus bertahan di sekitar Luar Batang hingga mendapatkan kontrakan layak untuk disewa, sambil menunggu hasil dari gugatan hukum yang diajukan.

“Kalau mereka bisa mendapat kontrakan, mereka tetap akan tinggal di Luar Batang,” tambah Findik.

Diketahui, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga rusunawa untuk relokasi ribuan warga Pasar Ikan tersebut, yaitu Rusunawa Muara Bebek, Rusunawa Kapuk Muara, dan Rusunawa Marunda.