Komisi VIII: Doa Romo Syafi'i Kritik Pemerintah

Anggota Komisi VII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah
Anggota Komisi VII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah

INILAHCOM, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ledia Hanifa Amalia menilai doa yang dipanjatkan oleh anggota Fraksi Gerindra H. R. Muhammad Syafi'i atau Romo Syafi'i usai Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Tahun 2016 merupakan kritik untuk Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK).

"Bukan (dagelan), malah lebih mirip kritik yang membangun," kata Ledia kepada INILAHCOM, Kamis (18/8/2016).

Ia menjelaskan doa yang dipanjatkan agar bangsa Indonesia terselamatkan dari keburukan, diawali dengan pengakuan atas dosa, kesalahan dan khilaf sebagai bentuk ketaubatan serta meminta kepada Allah Swt supaya negeri ini berjalan pada kebaikan-kebaikan dan dijauhkan dari kemaksiatan.

"Kemudian meminta agar para pengelola negeri dan pemimpin selalu diberi petunjuk untuk terus berbuat kebaikan dan berpihak pada masyarakat," ujar anggota Fraksi PKS ini.

Di samping itu, Ledia melihat kekhusyuan Romo Syafi'i dalam membacakan doa untuk meminta kepada Sang Khalik Robbul'alamiin supaya bangsa Indonesia dijauhkan dari pengelola negeri yang tidak berpihak kepada rakyatnya.
"Itu sebuah doa yang menggambarkan kekhawatiran atas kondisi Indonesia saat ini dan harapan atas perbaikan masa depan," jelas dia.[ris]