Jawa Tengah Akan Selenggarakan Sekolah Kepemimpinan Partai

Sekolah Kepemimpinan Partai di Depok beberapa bulan lalu (ilustrasi)
Sekolah Kepemimpinan Partai di Depok beberapa bulan lalu (ilustrasi)

Semarang (31/8) - Menjawab tantangan masyarakat saat ini untuk memunculkan pengambil kebijakan dan pelayan publik alternatif yang memiliki kapasitas terbaik, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana akan menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP).

Hal tersebut dikatakan Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Profesi (BPSDM - LP) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah Imam Mardjuki mengenai SKP yang diperuntukkan untuk meningkatkan kapasitas tokoh, kader, dan pengurus PKS.

"Iya jadi untuk SKP itu berjenjang tingkatannya, diselenggarakan sesuai dengan kapasitas yang akan dibentuk. SKP ini ke depan untuk menyiapkan tokoh dan calon pejabat publik, jadi nanti calon itu benar-benar punya kapasitas dan layak," terang Imam, Selasa (30/8)

Imam menjelaskan bahwa harapan kedepan setelah SKP berjalan adalah setiap calon yang akan diusulkan oleh PKS sebagai pejabat publik nantinya memiliki kapasitas yang sama dan mumpuni karena telah mengikuti sekolah yang disediakan oleh PKS.

Mengingat SKP yang dicanangkan oleh PKS ini merupakan salah satu program baru di kepengurusan Habib Salim Segaf dan Sohibul Iman, sehingga SKP yang ideal menurut Imam adalah pendidikan yang diperuntukkan untuk semua level kepemimpinan partai dan pejabat publik masih perlu persiapan.

"Iya semua harus ada koordinasinya ini, jadi nanti tiap level ada pelatihannya mulai dari pusat sampai daerah. Ini proyek besar PKS untuk Indonesia. Untuk saat ini kita fokus ke internal dulu. Nanti sebelum pemilu kita harapkan sudah ada yang untuk calon pemimpin," kata Imam.

Lebih lanjut Imam menambahkan bahwa program Sekolah Kepemimpinan Partai saat ini diperuntukkan meningkatkan soft skill kepemimpinan anggota dewan, pemimpin daerah, dan pengurus. Sehingga dalam jangka pendek ini, PKS mampu untuk memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat, dan jangka panjang memberikan alternatif pemimpin yang layak untuk Indonesia.