Jadi Parpol Pertama Daftarkan Calegnya, Presiden PKS Ajak Songsong Pemilu 2024 dengan Bahagia

Rombongan PKS yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu mendatangi KPU Pusat untuk mendaftarkan caleg DPR RI. (PKSFoto/Donny)
Rombongan PKS yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu mendatangi KPU Pusat untuk mendaftarkan caleg DPR RI. (PKSFoto/Donny)

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai politik pertama yang mendaftarkan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dan DPRD kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan KPU Daerah di hari pendaftaran kedelapan, Senin, (8/5).

Proses pendaftaran tersebut diramaikan dengan karnaval budaya yang dipimpin Presiden PKS Ahmad Syaikhu, didampingi Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy. Hadir juga calon-calon Anggota DPR RI dari PKS dengan langsung diantar masyarakat dari kalangan pemuda, petani, buruh, komunitas ojol, dan sebagainya.

Pendaftaran PKS nomor urut 8, di tanggal 8, dan hari pendaftaran ke-8 itu Syaikhu sebut sebagai bentuk kesiapan PKS untuk menyongsong kontestasi Pemilu 2024. Syaikhu juga meminta kepada seluruh jajaran PKS di seluruh Indonesia untuk tetap bekerja keras, menyapa masyarakat sambil memanjatkan doa terbaik kepada Allah SWT.

"Mudah-mudahan Allah memberikan kemenangan kepada PKS pada tahun 2024," ujar Syaikhu sebelum memimpin doa bersama simpatisan yang hadir di depan gedung KPU.

Setelah menyerahkan berkas pendaftaran secara resmi kepada Ketua KPU, Syaikhu mengungkapkan rasa syukurnya atas kemudahan-kemudahan dalam pemenuhan segala kelengkapan sehingga PKS bisa menjadi partai politik pertama yang mendaftarkan calegnya.

"Alhamdulillah 100%, dan termasuk juga kelengkapan anggota perempuan dan milenial Alhamdulillah sudah disertakan juga," ujar Syaikhu di hadapan media.

Syaikhu juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyongsong pesta demokrasi 2024 ini dengan penuh kebahagiaan, keceriaan, dan lebih bermartabat. Kontestasi yang ada tidak dirusak dengan berita bohong atau hoax yang bisa memecah belah bangsa.

"Oleh karena itu mari kita songsong pesta demokrasi ke depan dengan lebih bermartabat, lebih baik, sehingga Indonesia ke depan Insya allah akan bisa menjadi lebih baik," ujarnya.