Hari Anak Nasional 2015, Aher-Netty Sosialisasikan Internet Sehat
BANDUNG (26/7) – Berdasarkan data Survey Cyber Crime tahun 2014, sebanyak 9% pengguna internet pernah mendapat konten kekerasan, radikalisme, hingga terorisme. Selain itu, 64% pengguna internet pun pernah mendapat konten pornografi. Sedangkan 49% pengguna tidak mengetahui bahwa dalam game (online) yang dimainkan terdapat kategori batasan umur.
Informasi ini terungkap saat Sosialisasi Penerapan “Internet Sehat” dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) bersama Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar, Netty Prasetiyani di kawasan Dago Car Free Day, Ahad (26/7) pagi.
Pada sosialisasi tersebut, Aher dan Netty membagikan selebaran mengenai bahaya internet bagi anak, dan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi konten internet yang dapat diakses anak. Melalui sosialisasi ini, Aher mengajak masyarakat untuk melakukan pola “Internet Sehat” dengan 5P, yaitu:
1. Pastikan komputer disimpan di ruangan yang terlihat oleh semua
2. Pergunakan penapis (filter) anti porno dan konten berbahaya
3. Periksa berkala gawai anak Anda
4. Pelajari rating konten di Internet
5. Perkuat iman dan kasih sayang di keluarga
“Dengan internet sehat, diharapkan perkembangan kedewasaan psikis anak berjalan optimal, sebanding dengan kedewasaan biologisnya. Jangan sampai kedewasaan biologis lebih tinggi daripada kedewasaan psikis anak, bisa berbahaya," ujar Aher usai sosialisasi.
Di sisi lain, Netty juga menekankan bahaya negatif penggunaan internet oleh anak yang tidak diawasi orang tua, diantaranya penyiksaan (bullying), kekerasan seksual, hingga menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).
Seperti dikutip dari press release SoB, Inc (Striving on Branding), Netty menambahkan, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga April 2015 menunjukkan bahwa masalah terkait anak berturut-turut meliputi kasus anak berhadapan dengan hukum mencapai 6.006 kasus, kasus pengasuhan (3.160 kasus), kasus pendidikan (1.764 kasus), kesehatan dan napza (1.366 kasus), dan cyber crime-pornografi (1.032 kasus).
“Di Jawa Barat, kasus kekerasan seksual pada anak masih mendominasi aksi kekerasan anak. Hingga bulan Juni 2015 ini ada 55 kasus kekerasan seksual pada anak yang dilaporkan pada P2TP2A Jabar, belum lagi pada lembaga terkait lain," pungkas Istri Gubernur Aher tersebut.
Keterangan Foto: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kanan) bersama Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar, Netty Prasetiyani (kiri) saat Sosialisasi Penerapan “Internet Sehat” di kawasan Dago Car Free Day, Ahad (26/7) pagi.
Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat