Gatot Imbau Agar Kinerja PNS Tak Turun Saat Ramadhan

MEDAN (15/6) – Bulan suci Ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan prestasi dan kinerja. Meski jam kerja di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dikurangi, namun kinerja dan prestasi jangan dikurangi melainkan harus ditingkatkan.

Demikian yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho pada acara pengajian Majelis Sumut Bangkit, peringatan Isra' Mi'raj dan menyambut bulan suci Ramadhan 1436 H di Masjid Agung Medan, Senin (15/6). Acara tersebut dihadiri ratusan jamaah yang berasal dari Pemerintah Provinsi Sumut, Pemerintah Kota Medan, TNI/Polri, Instansi, BUMN dan BUMD, serta masyarakat umum. 

"Sudah terasa suasana Ramadhan, dan sebentar lagi Ramadhan akan datang. Di bulan Ramadhan idealnya menjadi momentum untuk meningkatkan capaian prestasi dan kinerja," harap Gatot.

Lebih lanjut Gatot juga menjelaskan bahwa bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) aturan jam kerja diatur oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Ada aturan khusus jam kerja PNS pada Bulan suci Ramadhan, yakni direduksi atau dikurang," ujarnya.

Untuk Jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, jam kerja yang biasanya masuk pukul 07.30 WIB maka selama Ramadhan masuk pukul 08.00 WIB.

"Ini semua rasa penghormatan pada kaum muslimin agar bisa memaksimalkan pelaksaan Ramadhan. Walau demikian, jam kerja boleh direduksi, akan tetapi kinerja tidak boleh direduksi," tegasnya.

Justru, lanjut Gatot, bulan Ramadhan identik dari prestasi, kesuksesan, keberhasilan, dan bukan pengurangan kinerja.

"Ramadhan tidak boleh menjadi alasan pegurangan kinerja, tapi bulan peningkatan prestasi dan peningkatan kinerja," harap Gubsu.

Dalam ceramahnya, KH Ahmad Satori Ismail menerangkan bahwa ibadah puasa sangatlah penting karena dengan ibadah puasa kita dapat meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Puasa adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

"Puasa adalah salah satu cara terefektif untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Pada saat berpuasa kita harus menahan segala hawa nafsu kita. Jadi, jika kita fokus terhadap puasa kita, kita akan terdorong untuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh-Nya," terangnya.

Puasa, lanjut KH Ahmad Satori Ismail, juga dijadikan latihan untuk memperbaiki sikap kita. Jika kita melatihnya dengan serius, dan banyak berdo’a pada Allah, sikap kita sewaktu puasa akan terbawa ke kehidupan sehari-hari. Karena jika kita berhasil memperbaiki sikap kita menjadi berakhlak karimah, kita sudah maju selangkah untuk semakin dekat dengan-Nya.

 

Sumber: Humas Kantor Gubernur Sumatera Utara