Gatot : Budaya Gotong Royong Bingkai Kesatuan Indonesia
LABUHAN BATU (25/5) – Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho meresmikan Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-43 serta Pencanangan Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (Bangdes-Madu) di Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Senin (25/5).
Pembukaan BBGRM ke XII, HKG PKK ke-43, dan Pencanangan Desa Binaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Gatot yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Utara Sutias Handayani, Pangdam I/BB Mayjend Edy Rahmayadi, Bupati Labuhan Batu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lanbuhan Batu, serta beberapa Walikota dan Bupati se-Sumatera Utara.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain bedah rumah tidak layak huni, melaksanakan kegiatan gotong royong dalam berbagai aspek kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta gerakan kebersihan lingkungan dan pemeliharaan yang diikuti dengan menanam pohon dan tanaman yang bermanfaat bagi perbaikan gizi masyarakat di Sumatera Utara.
"Pelaksaan beberapa kegiatan ini sangatlah tepat yaitu sebagai upaya penguatan integritas sosial untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI. Lebih jauh lagi bahwa dengan semangat gotong royong tercipta keswadayaan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan serta pembangunan sarana dan prasarana desa untuk mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan," ujar Gubernur Gatot.
Gatot dalam kesempatan itu menyampaikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara senantiasa menghargai semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam melaksnaakan pembanguan. Gatot juga berharap agar masyarakat lebih meningkatkan semangat dalam melaksanakan program Jumat Bersih. Masih menurut Gatot, selama ini kegiatan gotong royong telah berhasil menumbuhkan kerjasama antara masyarakat dengan segenap unsur kelembagaan pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan yang ada seperti LPMD, PKK, Karang Tarunan, dan organisasi masyarakat lainya.
Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43 tahun 2015 menetapkan tema "Dengan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 Kita Gelorakan Kerja Gotong Royong Menuju Kemandirian dan Kesejahteran Masyarakat”.
"Tema ini mengandung makna bahwa gotong royong dan hari kesatauan gerak PKK bukan lagi sekedar kerja rutin namun lebih kepada modal sosial dan akselerasi untuk menggelorakan kerjasama dengan melibatkan TP PKK di setiap tingkatan. Gotong royong merupakan spirit energi untuk mengajak keluarga-keluarga Indonesia memiliki daya saing menghadapi tantangan global yang penuh kompetitif,” lanjut Gatot.
Oleh sebab itu, dalam peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke 43 serta Pencanangan Desa Binaan ditegaskan gotong royong bukan dilakukan dalam satu hari, namun terus-menerus akan menjadi modal dasar pembangunan dan mengurangi beban biaya.
"Hari ini kita diingatkan kembali untuk mengevaluasi kembali apa saja yang telah dilakukan? Kemudian apa keberhasilan yang dicapai dan apa masalah dan hambatan serta bagaimana solusi dan langkah konkritnya untuk kesejahteran bersama," tegasnya.
Gatot juga menyakini dengan menggelorakan budaya gotong royong beban seberat apapun dan rintangan setinggi apapun apabila saling bantu-membantu dengan ketekunan dan keikhlasan maka akan teratasi dengan mudah. Ia juga berharap baik dinas, instansi pemerintah maupun badan atau lembaga swasta selaku anggota pembinaan TP PKK agar meningkatkan kepedulian terhadap penanggulangan kemiskinan yang merupakan suatu gerakan DOUM (Dari, Oleh, Untuk Masyarakat) dimana pada akhirnya jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara di masa yang akan datang semakin berkurang dan masyarakat semakin bahagia.
"Mari kita satukan persepsi sehati dan sesuara memberdayaakan masyarakat Sumatera Utara melalui program penanggulangan kemiskinan berbasis potensi lokal dengan membudidayakan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.