Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, PKS Fokus Sejahterakan Buruh dan Rakyat Kecil

Jakarta – Perayaan Milad ke-23 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4/2025), menjadi panggung refleksi atas perjalanan panjang partai sekaligus penegasan atas komitmen terhadap kolaborasi dan kontribusi nyata di tengah masyarakat. 

Dalam pidatonya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menekankan bahwa kiprah PKS bukan hanya dalam tataran wacana politik, tetapi hadir melalui peran aktif di dalam pemerintahan dan kerja kolaboratif lintas elemen bangsa.

Syaikhu membuka sambutannya dengan menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa — para tokoh masyarakat, cendekiawan, aktivis sosial, hingga pegiat lingkungan — yang selama ini telah membangun sinergi positif bersama PKS dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

 Ia menyebut bahwa kolaborasi adalah energi besar yang memungkinkan perubahan dan kemajuan dapat terwujud secara nyata.

“PKS tidak pernah bekerja sendirian. Keberhasilan yang kami capai adalah hasil dari kerja sama dan dialog yang kami bangun dengan berbagai elemen bangsa. Kami percaya, membangun negeri ini membutuhkan semangat kolaborasi, bukan kompetisi yang destruktif,” ujar Syaikhu disambut tepuk tangan para hadirin.

Lebih dari sekadar ajakan, semangat kolaborasi tersebut dibuktikan melalui langkah konkret PKS yang kini turut mengambil peran dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

 Dalam suasana politik yang dinamis, PKS memilih untuk masuk dalam lingkaran eksekutif, bukan sekadar demi posisi, melainkan untuk memastikan nilai-nilai kepedulian dan profesionalisme yang selama ini diusung partai dapat memberi manfaat langsung bagi rakyat.

Syaikhu menyinggung penunjukan Prof. Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan sebagai bentuk nyata dari semangat zaken kabinet — kabinet kerja yang mengutamakan kapabilitas. 

“Kami tidak sekadar menempatkan kader, tetapi mengajukan seorang profesional di bidangnya. Prof. Yassierli adalah akademisi dengan rekam jejak yang kuat dalam bidang ergonomi dan ketenagakerjaan. Alhamdulillah, hingga saat ini beliau menunjukkan kinerja yang sangat baik,” ungkapnya.

Langkah ini, menurut Syaikhu, adalah cerminan dari niat tulus PKS untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah nyata di tengah masyarakat, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan. 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas keputusan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen. Kenaikan ini dinilai sebagai bentuk perhatian terhadap nasib buruh dan dapat menjadi stimulus penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan daya beli masyarakat.

“Ini adalah bentuk keberpihakan kepada rakyat kecil, kepada para pekerja yang selama ini menjadi tulang punggung bangsa. Ketika upah meningkat, konsumsi rumah tangga naik, dan ekonomi nasional akan semakin bergerak,” tambahnya.

Melalui pidato tersebut, PKS ingin menegaskan bahwa keberadaannya dalam pemerintahan bukan berarti kehilangan identitas atau prinsip perjuangan. Justru sebaliknya, PKS ingin menjadi jembatan antara aspirasi rakyat dan kebijakan publik. 

Kolaborasi yang dibangun, baik dengan mitra pemerintahan maupun masyarakat sipil, adalah upaya untuk memastikan bahwa kerja politik tidak berhenti pada retorika, melainkan berdampak nyata bagi kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa.