Dr Salim Silaturahim Ulama dan Menyapa Warga Jawa Tengah

Kunjungan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri ke Jawa Tengah (Humas PKS Jawa Tengah)
Kunjungan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri ke Jawa Tengah (Humas PKS Jawa Tengah)

TEGAL -- Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri bersilaturahim kepada sejumlah tokoh ulama di Jawa Tengah. Antara lain, KH Labib Shodiq Suhaimi (Ponpes Alhikmah Benda, Brebes) dan KH Ahmad Sa'id (Ponpes Attauhidiyah Tegal).

"Saya bersama pengurus PKS di wilayah ingin menyapa Indonesia. Sebelumnya sudah ke Aceh, Kepri dan Lampung. Saat ini menyapa Jawa Tengah," ujar Dr. Salim di hadapan wartawan.

Salim menyatakan PKS hadir untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Jawa Tengah melalui advokasi dan pemberdayaan. Bersama dengan partai-partai lain, PKS memperjuangkan cita-cita bangsa, karena tanpa kebersamaan kita sulit untuk mewujudkannya.

"PKS tidak merasa paling depan, tetapi menjadi partai yang siap bergandengan dengan elemen kebangsaan manapun, berkolaborasi untuk mewujudkan cita-cita para founding father kita," tegas Salim.

Salim memberikan semangat kepada kader-kader PKS yang menyambut di sepanjang jalan Tegal dan Brebes untuk selalu berkontribusi bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

Agenda PKS menyapa Jawa Tengah berusaha berdialog dengan berbagai komponen masyarakat. Selain tokoh ulama, juga bertemu peternak sapi di Jawa Tengah yang terkena dampak wabah PMK.

Saat ditanya wartawan tentang pilpres, Salim mengungkapkan PKS sedang dan terus melakukan komunikasi. Kemarin dengan Demokrat, hari ini dengan Nasdem untuk menggalang Poros Perubahan.

"Kami tawadlu, suara PKS di parlemen sekitar 8%, sedangkan Pilpres memerlukan 20% dukungan, sehingga komunikasi terus kita bangun dengan partai-partai lain. Disamping mengupayakan judicial review untuk Presidential Threshold," jelas Salim.

Soal nama calon presiden masih ditimbang-timbang, karena format koalisi belum definitif. Masih ada waktu berembug. PKS tidak mengharamkan koalisi, walaupun menyadari sistem politik Indonesia adalah presidensial. Asalkan koalisi untuk kepentingan rakyat.

Salim memperkirakan akhir tahun 2022, format koalisi sudah terlihat, termasuk capres/cawapres.

"Komunikasi terus dilakukan, baik dengan partai maupun dengan nama-nama calon presiden yang muncul. Bukan tidak mungkin PKS pun memunculkan kader sendiri sebagai capres maupun cawapres, bila masyarakat dan mitra koalisi menyepakati. PKS sudah berpengalaman di dalam atau luar pemerintahan. Jadi tenang saja, masalah rakyat yang harus kita pikirkan," simpul Salim.

Saat meninggalkan ponpes, Salim diantar ribuan santri dan jamaah yang membaca Shalawat Nabi.