DPRD Desak Polisi Sapu Bersih Peredaran Togel di Jawa Tengah

SEMARANG (15/1) – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Tengah mendesak Polda Jateng memberantas secara tuntas peredaran judi toto gelap (togel) di wilayah Jateng. Pemberantasan itu tidak hanya pada pengecernya, tetapi langsung ke bandar besarnya.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi A DPRD Jateng, Amir Darmanto. "Kami mendesak supaya Polda Jateng menyapu bersih peredaran judi togel di wilayah hukumnya. Tangkap bandar besarnya, jangan hanya pengecernya saja," tegasnya saat dihubungi pewarta di Semarang, Kamis (15/1).

Menurut Amir, saat ini peredaran judi togel di Jateng sudah marak dan dijual bebas. Hal itu sangat meresahkan masyarakat. Apalagi penjualan juga sudah dilakukan terbuka di tengah-tengah masyarakat.

Ironisnya, polisi selama ini memang banyak melakukan penangkapan. Tetapi yang ditangkap polisi tersebut hanya pengecernya. Sementara bandar besar togel tetap melenggang bebas. "Di daerah saya, di Demak, juga banyak yang ditangkapi. Tapi hanya pengecernya saja. Beberapa hari kemudian sudah keluar lagi," katanya.

Menurut Amir, jika yang ditangkap pengecernya saja, jelas itu tidak efektif. Judi togel akan tetap ada dan beredar di tengah-tengah masyarakat. "Ini sangat berbahaya sekali. Kalau judi itu pasti akan merusak segala sendi kehidupan," ujar Amir.

Amir yakin apabila Polda Jateng memiliki komitmen kuat memberantas judi, pasti akan segera dieksekusi. Apalagi Polda Jateng telah memiliki Sumber Daya manusia (SDM) dan perlengkapan yang memadai. "Kalau jamannya Kapolda Jateng dijabat Irjen Pol Chaerul Rasjid saja togel bisa diberantas, masak Kapolda sekarang tidak mampu. Pasti mampu," tegasnya.

Diungkapkan pula oleh Amir, ia bersama anggota FPKS DPRD Jateng pernah bersilaturrahmi dengan Kapolda Brigjen Pol Noer Ali. Salah satu yang ditanyakan saat itu adalah persoalan perjudian yang kembali marak di Jateng.

"Saat itu disampaikan polsek-polsek sudah melakukan penangkapan. Tapi itu tidak efektif. Harusnya Kapolda sekarang melakukan operasi seperti jamannya Chaerul Rasjid. Bandar ditangkap sehingga bawahnya tiarap semua," tutur Amir.

Saat pertemuan itu, lanjut Amir, Kapolda mengakui adanya pihak tertentu yang menyokong kegiatan bandar togel. "Tapi apapun alasannya harus diberantas. Karena itu memang tugas polisi. Kalau aparat tidak berani, masyarakat mengadunya kemana?" ucapnya.

Kalau sampai aparat tidak bertindak, tambah Amir, jangan disalahkan kalau akhirnya  ada ormas atau kelompok masyarakat yang main hakim sendiri dengan melakukan sweeping. "Selama ini saya lihat kinerja polisi terkait peredaran judi togel tidak maksimal. Kalau tidak maksimal, saya akan mendorong komisi A untuk memanggil Kapolda untuk minta penjelasan," pungkasnya.

Ilustrasi: http://static.republika.co.id

Sumber: Humas PKS Jawa Tengah