Distribusi Pangan Mahal, Pemerintah Harus Berantas Pungli

JAKARTA (22/6) – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin menyoroti mahalnya biaya distribusi karena social cost yang tidak diduga, namun sudah menjadi kebiasaan di lapangan. Sosial cost yang tidak dikehendaki itu ialah biaya pungutan liar yang selalu membayangi armada angkutan bahan pangan.

“Persoalan pungli ini sangat akut pada lintasan bahan pangan antarpulau antarpropinsi. Ini juga yang menjadi salah satu alasan biaya impor pangan lebih murah daripada produk dalam negeri yang didistribusikan antarpulau antarpropinsi,” kata Andi Akmal melalui siaran persnya, Senin (22/6).

Persoalan pungli, anggota dewan asal Sulawesi Selatan ini menyebutnya sebagai teror harga pangan. Seharusnya, harga pangan terjangkau, namun bisa menjadi tak terjangkau karena biaya distribusi mahal. Infrastruktur jalan yang buruk mengakibatkan lambatnya distribusi dan naiknya biaya bahan bakar.

“Jadi ada 3 pemborosan sekaligus pada distribusi pangan ini yaitu pungli, waktu yang panjang akibat jalanan buruk, dan pemborosan bahan bakar kendaraan. Kami menginginkan tegaknya harmonisasi pemerintahan yang menguntungkan masyarakat. Seperti memberantas pungli untuk mengurangi beban masyarakat pada masalah harga pangan,” pungkas Andi Akmal.

Keterangan Foto: Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin.