Berkunjung Ke Masjid Jogokariyan, Ahmad Syaikhu Diskusi Bahas Isu Keumatan

Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat berkinjung ke Masjid Jogokariyan
Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat berkinjung ke Masjid Jogokariyan

Yogyakarta-- Usai menjalani Silaturahim Kebangsaan ke kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono X dan kantor PP Muhammadiyah, Presiden PKS Ahmad Syaikhu beserta rombongan berkesempatan mengunjungi Masjid Jogokariyan, rombongan diterima langsung oleh Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir dan da’i kondang Salim A Fillah, pada Selasa (8/6/2021).

Pada kunjungannya, Ahmad Syaikhu mengatakan, sosok Muhammad Jazir dan Salim A FIllah telah berhasil mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat perdaban dan memberi warna tersendiri dalam isu keummatan.

“Ini adalah pertemuan penuh kesan dan bersejarah karena Ustaz Jazir dan Ustaz Salim A Fillah sudah memberi warna yang khas pada isu keummatan,” kata Syaikhu.

“Di bawah bimbingan Ustadz Jazir dan Ustadz Salim, Masjid dikembalikan pada fitrahnya, sebagai pusat membangun peradaban,” lanjutnya.

Syaikhu juga menuturkan, kondisi umat Islam di Indonesia yang kini menghadapi proxy yang menyudutkan, termasuk dengan menggunakan Pancasla sebagai alat kekuasaan dan isu radikalisme dan terorisme.

“Saat ini kita umat Islam menghadapi banyak serangan "proxi" yang menyudutkan Umat Islam, termasuk yang menggunakan Pancasila sebagai alat kekuasaan untuk menyerang musuh atau lawan politik, termasuk dengan isu terorisme, radikalisme,” tutur Syaikhu.

Ia kemudian menegaskan, pentingnya membangun persatuan umat untuk  menyadarkan masyarakat tentang bahaya Islamophobia.

“Isu Islamophobia serta tuduhan keji kepada ulama dan tokoh Islam juga turut memprihantinkan, untuk itu persatuan ummat harus kita bangun dengan menyadarkan masyarakat tentang bahaya Islamophobia yang merebak di kalangan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Syaikhu memberikan apresiasi kepada Masjid Jogokariyan yang telah menjadi role model pengelolaan masjid di Indonesia, ia juga menambahkan pentingnya dakwah yang disertai dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sehingga memberikan sentuhan di hati masyarakat.

“Masjid Jogokoriyan ini sudah menjadi "role model" umat Islam di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri, karena mesjid ini di kelola secara profesional, terus melakukan inovasi dan tetap menghargai dan mengangkat isu kearifan lokal” kata dia.

“Dakwah dengan sentuhan nilai-nilai budaya lokal sangat penting karena dakwah itu memerlukan sentuhan psikologis,” pungkas Syaikhu.