Ahmad Syaikhu: Perlu Terobosan Kebijakan yang Menarik Investor di Sektor Hulu Migas

Jakarta--Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menuturkan perlu ada kebijakan yang mampu menarik investor untuk berinvestasi di sektor hulu migas.

Hal ini disampaikannya dalam Webinar Eenergy Talk dengan tema ‘Target Lifting Minyak Nasional 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030, Realistiskah?’ yang diselenggarakan oleh Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Hidup DPP PKS, Selasa (21/9/2021).

“Peranan investasi di sektor hulu semakin krusial, tidak mungkin beban eksplorasi ladang-ladang dan sumber baru didorong oleh APBN, terlebih APBN kita semakin terpuruk dengan jebakan hutang yang semakin menguat, kita perlu ada kebijakan yang menarik investor di hulu migas yang efektif,” tutur Syaikhu.

Ia juga mengemukakan adanya defisit antara produksi dan kebutuhan minyak bumi dalam negeri membuat kebijakan impor minyak semakin besar yang berdampak dengan membengkaknya neraca pembayaran.

“Secara garis besar saya melihat pertama kemampuan produksi migas kita yang terus mengalami penurunan, khususnya minyak bumi, saat ini lifting energi produksi minyak bumi kita hanya 800 ribu barel per hari sementara kebutuhan satu sampai satus etengah juta barel per barel,” kata Syaikhu.

“Dengan defisit ini menyebabkan impor semakin besar dan menekan neraca pembayaran dalam transaksi berjalan, dan bisa jadi berdampak pada rupiah dalam skala embayaran fiskal,” lanjutnya.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga mendorong perlu adanya kedaulatan energi agar tidak bergantung kepada sektor migas, dengan mencari potennsi energy terbarukan.

“Kita lakukan upaya untuk kedaulatan energi, selama ini energi nasional tergantung pada migas, sementara kebijakan pembaharuan energi perlu terus didorong sehingga potensi sumber energi yang baru dapat lebih dioptimalkan, tidak hanya mengandalkan sekktor hulu migas,” pungkas Syaikhu.