Ahmad Heryawan: Meninggalkan Sekat, Memasifkan Kebajikan

BANDUNG (20/10) – Tina dan beberapa anggota keluarganya bengong. Selusinan piring berisikan aneka kuliner kuah pekat khas Padang seolah jadi saksi ketidakpercayaan keluarga itu. Mereka baru saja ditraktir makan malam oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), setelah sebelumnya berfoto bersama.

Di mata Tina, orang nomor satu Jabar menyempatkan diri menghampiri meja mereka dan berpose bersama itu sudah luar biasa. Apalagi, ketika Aher berpamitan dan memberitahukannya bahwa makan malam mereka sekeluarga sudah dibayarkan.

"Tidak menyangka saja, baik banget ya, Gubernur (Jabar). Kaget juga disapa duluan dan beliau menghampiri meja lalu kami ngobrol-ngobrol ringan. Pas Gubernur mau pulang, eh bilang sudah ditraktir," kata Tina di Rumah Makan Sederhana, rest area 45 Tol Cipularang, awal Oktober 2015.

Situasi serupa terjadi di Rumah Makan Bu Mus, Buahbatu, Kota Bandung. Pada Jumat malam di pertengahan Agustus lalu, rumah makan tengah ramai dengan pengunjung yang berniat makan malam. Di sebelah kanan meja Gubernur Aher yang saat itu juga santap malam, ada beberapa pemuda sedang makan bareng. Sedangkan di sebelah kirinya sebuah keluarga. Aher tidak segan menyapa lebih dulu, kemudian berfoto bersama mereka. Ketika berpamitan, Aher pun menyampaikan bahwa seluruh tagihan sudah dibayarnya.

Beberapa contoh kisah di atas bukan soal momen traktirnya. Berapapun nominal rupiah traktir ini, tetaplah kecil dibandingkan gelontoran kebijakan infrastruktur dalam perbaikan jalan dari Pemerintah Provinsi. Namun, realita ada inisiatif teguh mengikis sekat pemimpin dan rakyatnya, menjadi hikmah yang lebih penting.

Merobohkan batasan, itu pula yang dirasakan oleh Eti Alawi, seorang perempuan paruh baya yang berdiskusi dengan Aher di depan Masjid At-Taubah KM 57 Tol Cipularang. Semula, Eti hanya penasaran melihat Aher mengenakan sepatu di teras masjid dari kejauhan.  

Eti tampak ingin menyapa Aher, namun merasa malu dan tidak tahu caranya. Tiba-tiba, Gubernur Jabar selama dua periode itu justru menghampirinya dan menyapanya lebih dulu. Eti pun kaget campur senang, berlanjut dialog terjadi antara keduanya. 

"Ibu dari mana?" tanya Aher.

"Majalengka, Pak Aher," jawab Eti. 

"Dari mana dan mau kemana?" balas Aher. 

"Jakarta, Pak, nengok anak. Mau ke Maja lagi," ungkap Eti. 

Eti tampak sangat berkesan dengan obrolan bersama Gubernur Jabar yang tidak lama itu. Sedalam kesan sejumlah karyawan Rumah Makan Trio Permai di Jl Baranangsiang, Kota Bogor. Mereka juga merasa gembira karena Gubernur Aher mau diajak wefie (foto bersama) pada Ahad (18/10) siang. 

Padahal, kala itu makanan sang Gubernur belum selesai. Gubernur masih mencicipi hidangan penutup. Namun, begitu melihat dua pelayan yang mendatanginya sambil membawa kamera digital dengan malu-malu, Aher pun mahfum dan langsung mempersilakan keduanya bergiliran berfoto bersama. Jepret, jepret...

Bersambung ke - Ahmad Heryawan: Meninggalkan Sekat, Memasifkan Kebajikan - 2 

Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat