2017, Pesawat Komersil Bisa Mendarat di Pangandaran

PANGANDARAN (1/12) – Tahun 2017, Bandara Udara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat sudah bisa disinggahi pesawat menengah sekelas Airbus 320.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) saat meninjau bandara tersebut, Selasa (1/12), perluasan runway bandara guna peningkatan kapasitas akan terus dilakukan.

Aher menjelaskan hingga saat ini, panjang runway atau landas pacu Bandara Nusawiru masih 1.400 meter. Namun Pemprov Jawa Barat berhasil membebaskan lahan untuk perluasan runway tersebut sepanjang 800 meter, sehingga menjadi 2.200 meter.

"Nanti jika runway-nya sudah di angka 2.200 meter, berarti sama dengan Bandara Husein Sastranegara, Bandung,” ucap Aher.

Sebab pembebasan lahannya sudah selesai, maka tahun depan Detail Enginering Design (DED) untuk perpanjangan runway menjadi 2.200 meter, dan 2017 sudah bisa dilakukan perpanjangan runway.

"Sekarang ini kan sudah dipakai untuk operasional pesawat komersial terutama angkutan maritim dan siswa sekolah pilot. Dengan perpanjangan runway, kami harapkan akan lebih banyak fungsi terjadi ke depan," katanya.

Dengan runway sekarang, kata Aher, kapasitas terbatas karena hanya bisa didarati pesawat kecil seperti CN-235, NC-212, dan pesawat caravan.

"Tentu harapan kami agar Pangandaran makin banyak dikunjungi wisatawan dengan kapasitas runway lebih baik. Sekarang ini orang banyak tertarik wisata Jawa Barat, tapi  dari Jakarta ke Pangandaran jauh sekali kalau pakai jalur darat. Cimaja semua orang tahu bagusnya, tapi ya akses jauh juga. Kami ingin bisa perbaiki semua akses ini ke depan," lanjut Aher.

Menurut dia, keistimewaan alam pantai di Jawa Barat tak kalah dengan Bali. Hamparan pasir Pangandaran misalnya, tak jauh beda dengan pantai di Kuta. Bedanya di Bali, akses udara/darat/laut lebih bagus, sehingga wisatawan lokal dan mancanegara lebih mudah berkunjung.

Keterangan Foto: Bandara Udara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat. (http://jabarprov.go.id)

 

Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat