Zulkieflimansyah: PKS Rumah Bersama untuk Rawat Keberagamaan
Jakarta — Sekretaris Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama DPP PKS, Dr. Zulkifliemansyah, menyampaikan refleksi dan arah perjuangan partai ke depan dalam sebuah diskusi santai bersama jajaran Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama DPP PKS, Rabu (9/7/2025).
Dalam forum tersebut, dibahas pentingnya memperkuat peran PKS sebagai kekuatan umat yang inklusif dan moderat, serta kesiapan menghadapi Pemilu 2029 dengan target lebih besar.
“Kami sepakat bahwa Pemilu 2029 mestinya jadi tahun pembuktian bagi PKS untuk bisa menjadi partai yang ‘agak besar’. Bisa dua digitlah suaranya,” ujar Bang Zul, sapaan akrabnya.
“Saya kira ini target yang realistis dan masuk akal, mengingat pengalaman PKS dalam beberapa Pemilu dan Pilkada yang lalu mestinya bisa memberikan feedback yang konstruktif untuk berubah dan berjuang," imbuhnya.
Menurutnya, kehadiran Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama di tubuh PKS merupakan terobosan penting dari Ketua Majelis Syura dan Presiden PKS yang baru.
Ia menilai bahwa tugas strategis bidang ini bukan sekadar menjaga harmoni antarumat, tetapi juga memperluas komunikasi dengan berbagai komponen ormas Islam di seluruh Indonesia.
“Ke depan, PKS harus lebih intensif bersilaturahim dengan ormas-ormas Islam dan komunitas-komunitas Islam di seluruh penjuru negeri. Pesan yang harus sampai ke masyarakat awam adalah bahwa PKS bukanlah ajaran atau cara beragama baru yang keras dan fanatik,” tegas mantan Gubernur NTB tersebut.
Bang Zul menambahkan bahwa PKS harus dipahami sebagai rumah perjuangan orang-orang biasa yang menjadikan Islam sebagai landasan nilai dan orientasi sosialnya. Islam rahmatan lil alamin yang damai, sejuk, dan membawa rahmat bagi semesta alam.
Ia juga menyinggung soal upaya mengikis stigma negatif terhadap PKS yang sempat mengemuka di masa lalu.
“Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan Habib Salim dan Ustadz Syaikhu periode sebelumnya, persepsi publik terhadap PKS sebagai partai yang eksklusif, keras, atau tidak bersahabat dengan komunitas Islam tradisional mulai terkikis,” ujarnya.
Karena itu, PKS ke depan akan semakin aktif menjalin silaturahmi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga keislaman seperti pesantren-pesantren NU, Muhammadiyah, Persis, NW, NWDI, PUI, dan lainnya.
“Karena isi PKS memang beragam, ada yang dari NU, Muhammadiyah, Persis, NW, dan sebagainya. Di sisi ini PKS harus membuktikan diri bisa menjadi perekat dan harapan untuk hadirnya Rumah Besar Umat Islam di masa yang akan datang,” pungkas Bang Zul.