Tegakkan Kebenaran dan Keadilan, Legislator PKS Dorong Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Almuzammil Yusuf menyampaikan orasi di hadapan massa unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Almuzammil Yusuf menyampaikan orasi di hadapan massa unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan.

Jakarta — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Almuzammil Yusuf melakukan orasi di depan massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, (19/03/2024).

Dalam orasi di hadapan masa yang tergabung dalam Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR), Almuzammil Yusuf mengajak masyarakat untuk bersama-sama berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

“Puasa adalah bulan perjuangan dan perjuangan adalah menegakkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu kita berharap Allah berikan keberkahan pada gerakan kita ini,” tegas Muzzammil.

Kita berharap, kata Muzzammil, Allah berikan keberhasilan, karena gerakan ini menegakkan amanat konstitusi.

“Pemilu Luber dan jurdil. Menegakkan amanat Pemerintah yang bersih dan berwibawa, menegakkan kebenaran dan keadilan. Maka masyarakat berhak untuk menilai, menyatakan, berpendapat tentang situasi yang dihadapinya,” tandas Muzzammil.

Dan ketika mereka datang ke DPR, lanjutnya, DPR pun menurut perintah konstitusi punya haknya, salah satunya adalah hak angket.

“Hak angket adalah hak penyelidikan ketika ada penyelenggaraan kegiatan kenegaraan bertentangan dengan Undang-undang,” jelas Muzzammil.

Jadi, imbuhnya, yang kita lakukan hari ini adalah konstitusional, kebenaran dan keadilan.

“Yang kita lakukan hari ini adalah ketertiban dan niat baik untuk bangsa dan negara kita,” tutup Muzzammil.

Perlu diketahui Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) adalah gerakan rakyat lintas agama, suku, profesi, dan partai politik yang berjuang menegakkan kembali kedaulatan rakyat yang telah runtuh oleh tirani yang melanggar hukum dan etika politik.

GPKR memprakarsai Aksi Rakyat Berdaulat Menggugat Pemilu/ Pilpres Cacat yang diikuti oleh berbagai elemen bangsa.