Tebar 1 Juta Paket Qurban, Netty: PKS Ajak Semua Elemen  Bangsa Melayani Rakyat

Jakarta - Memaknai  Idul Adha 1442 H, PKS meluncurkan  program Tebar  1 Juta  Paket Qurban untuk masyarakat Indonesia. Ketua  DPP PKS Bidang Kesejahteraan Sosial  Netty Prasetiyani Aher mengatakan program  tahunan PKS ini bertemu momentumnya dengan kondisi masyarakat Indonesia yang banyak mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi.

"Tebar 1 Juta Paket Qurban didedikasikan untuk masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi. PKS mengajak seluruh elemen bangsa   bergotong royong  melayani rakyat," ujar Netty dalam rilis media, Rabu (21/8/2021). 

Ibadah Qurban, kata Netty, mencerminkan nilai-nilai tauhid, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial. "Ibadah Qurban menjadi refleksi nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat. Apalagi di masa  pandemi ini, dimana sikap rela berkorban, saling menolong, menjunjung  nilai kesetiakawanan sosial serta menunjukkan sikap welas asih dan adil terhadap sesama menjadi perilaku yang amat dibutuhkan," katanya.

Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri, memberikan  arahan agar seluruh kader PKS yang mampu, utamanya para pejabat publik, menyukseskan  Program Nasional PKS Tebar 1 Juta Paket Qurban sebagai bentuk pengabdian pada Allah SWT sekaligus  kepedulian pada sesama di masa pandemi Covid-19. 

Lebih lanjut Netty mengatakan, "Kita merayakan Idul Adha di tengah keprihatinan bangsa akan pandemi yang kian meluas. Bahkan, kita harus membatasi diri dengan  melaksanakan shalat Idul Adha tidak di mesjid atau lapangan. Pemotongan hewan Qurban pun sebagian dilakukan di RPH. Semoga keprihatinan ini tidak mengurangi kekhusyuan, rasa syukur dan kebahagiaan kita merayakan Idul Adha melalui berbagi peduli pada mereka yang kesusahan," ujar Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.

Pada tahun ini, Netty melakukan pemotongan hewan qurban berupa sapi dan domba, bersama masyarakat di Kokab Cirebon, Indramayu dan Bandung. 

"Saya menghormati  anjuran  agar mengalihkan dana Qurban untuk membantu masyarakat yang sedang isolasi mandiri. Di sisi lain, masyarakat pun antusias meminta agar pelaksanaan Qurban tetap dijalankan.  Akhirnya, syariat pemotongan hewan Qurban tetap dilakukan dengan prokes ketat, sementara  anjuran dipenuhi dengan memberi daging qurban dan olahan daging siap santap pada warga yang tengah isolasi mandiri dan warga yang terdampak PPKM," papar Netty.

Bahkan, katanya, dalam rangka menguatkan perekonomian peternal lokal,  "Semua sapi dan domba  dibeli dari para peternak lokal yang tergabung dalam koperasi desa."

Netty berharap agar sinergi dan solidaritas yang tercermin dalam  ibadah Qurban ini dapat menjadi inspirasi  dalam penanganan pandemi di tanah air. "Sinergi, solidaritas, kolaborasi dan rela berkorban harus menjadi spirit dalam disaster management ini, alih-alih merasa benar, mau menang dan mencari keuntungan sendiri dengan memanfaatkan pandemi," tutup Netty