Solo Dukung Dibuka Kembali Museum Radya Pustaka yang Tutup
Solo (20/4) -- Salah satu museum terkenal di Kota Solo, Radya Pustaka beberapa hari terakhir terlihat tutup. Museum yang didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV ini mengalami permasalah keuangan, yang diakibatkan kebijakan baru pemerintah mengenai dana hibah. Hal tersebut menjadi perhatian serius dari kalangan legislatif DPRD Solo.
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta melakukan koordinasi untuk mencari solusi permasalahan dengan Komite Museum Radya Pustaka, DPPKA,dan bagian hukum serta Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar), di Gedung DPRD Surakarta, Senin (18/5/2016).
Sekretaris Komisi IV DPRD Solo yang juga merupakan Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Asih Sunjoto Putro, menyampaikan dari pertemuan tersebut telah menyepakati beberapa solusi. Salah satunya untuk segera mencairkan dana hibah.
"Solusi jangka pendeknya adalah mendukung Walikota membuka kembali Radya Pustaka. Dana hibah atau bansos untuk Rp300 juta segera cair dengan adanya disposisi dari Walikota yang menerangkan kondisi darurat. Persyaratan sudah dipersiapkan oleh Disbudpar dan DPPKA," ujar Asih.
Selain solusi jangka pendek, DPRD juga mendorong pengelolaan Radya Pustaka di bawah UPTD. Hal tersebut akan mempermudah dalam pencairan anggaran dari APBD.
"Belajar dari Manahan dulu dikelola oleh yayasan sekarang dikelola oleh UPTD. UPTD museum dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota. Untuk itu kami mendorong pemerintah segera membentuk tim untuk itu," pungkasnya.