Soal Impor Garam, Rocky Harap PKS Punya Perspektif Ideologi

Jakarta -- Pengamat Politik Rocky Gerung menyampaikan agar PKS memiliki perspektif ideologi dalam menanggapi persoalan kebijakan impor garam yang dilakukan oleh pemerintah.

"Saya ingin PKS masuk di dalam aktivitas yang betul-betul tajam secara akademis dan bermutu secara politik tapi ada perspektif ideologinya," ucap Rocky saat menjadi narasumber dalam Webinar Nasional PKS dengan tajuk "Impor Garam Mau Sampai Kapan?", Jumat (16/04/2021).

Rocky menegaskan dalam menanggapi kebijakan wakil rakyat yang berpihak kepada rakyat perlu membuat paralel politik dalam mengamati kebijakan negara.

"Wakil rakyat tidak boleh berjalan mengikuti di belakang jadi pengemis kebijakan negara. Perlu buat paralel politik untuk mengamati dan mengintai kebijakan negara supaya publik lihat bahwa betul-betul ada dimensi lain di dalam pembuatan kebijakan," jelas Rocky.

Menurut Rocky persoalan impor garam bukan hanya pada desain kemurnian NaCl dari garam yang dihasilkan oleh para petani, melainkan pada desain ekonomi sehingga perlu melakukan radical break untuk mencapai solusi pemberhentian impor.

"Kalau tadi Presiden PKS mengatakan kapan kita bisa berhenti impor? Ya nanti kalau Presiden menghentikan impor. Saya inginkan kita bisa berhenti mengimpor garam kalan Presiden PKS mneghentikan Presiden NKRI. Supaya jelas pikirannya bahwa kalau kita melakukan radical break, ingin memperbaiki nasib petani, ingin memperbaiki nasib orang kecil, sekaligus kita perbaiki cara berpikir Presiden," tutur Rocky.