Sistem Teknologi dan Informasi Perlu untuk Kurangi Risiko Bencana
Manado (10/3) – Anggota Komisi Bidang Kebencanaan DPR RI Fikri Faqih menilai sudah saatnya daerah-daerah yang rawan bencana mendapatkan bantuan lebih dari pemerintah pusat dalam rangka Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Salah satu program PRB yang menjadi prioritas adalah penyediaan sistem teknologi dan informasi beserta dengan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelolanya.
“Dengan diterapkannya infrastruktur teknologi untuk penanggulangan bencana, maka daerah juga harus disiapkan SDM yang memadai,” jelas Fikri saat melakukan Kunjungan Kerja ke Badan Pengelola Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (10/3).
Kandidat Doktor Ilmu Lingkungan dari Universitas Diponegoro (Undip) ini menjelaskan anggaran dari pemerintah pusat hendaknya dititik-beratkan pada pra kondisi, agar pemerintah daerah lebih siap menghadapi bencana.
“Program PRB dan pembangunan infrastruktur teknologi harus mendapat prioritas. Sehingga, daerah tidak tergantung melulu anggaran dari pusat saat terjadi bencana,” jelas Fikri.
Selain itu, Fikri juga memberikan apresiasi kepada masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana. Menurut Fikri, masyarakat Sulawesi Utara memiliki kearifan lokal bernama Mapalus, dimana para pria di masyarakat tersebut bergotong-royong menyelesaikan persoalan banjir. Mulai dari ada yang membawa alat hingga membawa logistik untuk korban banjir.
“Saya apresiasi kearifan lokal Mapalus. Ini semestinya bisa mendorong adanya budaya positif untuk atasi bencana. Tidak menunggu bantuan dari pemerintah,” jelas Fikri.
Diketahui, pada tahun 2014 silam, terjadi banjir bandang yang mengakibatkan kerugian jiwa serta material yang sangat parah karena meluapnya 6 (enam) sungai yang melewati Kota Manado. Dampaknya, ribuan warga dari sekitar 2054 rumah, harus dievakuasi karena berada tepat di bibir Daerah Aliran Sungai (DAS).
Keterangan Foto: Anggota Komisi Bidang Kebencanaan DPR RI Fikri Faqih