Politisi PKS Dorong Pengusaha Optimalkan Pelabuhan Aceh

ACEH (2/7) – Sejumlah komoditi unggulan asal Aceh seperti kopi, kakau, dan kentang hingga saat ini masih diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh, terutama melalui pelabuhan Belawan Sumatera Utara, padahal di Aceh sendiri saat ini memiliki sejumlah pelabuhan berskala internasional, seperti pelabuhan Krueng Geukuh di Aceh Utara.

Hal demikian dikatakan Anggota Komisi I DPR Aceh Bardan Sahidi pada pertemuan dengan pihak Bea dan Cukai Aceh serta PT Pelindo di DPR Aceh.

Bardan berharap agar komoditi asal Aceh tidak lagi diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh karena hal itu sangat merugikan Aceh. Oleh karena itu Bardan berharap agar birokrasi melalui pelabuhan Aceh dipermudah bagi kalangan pengusaha sehingga mereka mau menggunakan jasa pelabuhan di Aceh.

Bardan mengakui para pengusaha di Aceh sebenarnya sangat berharap bisa melakukan ekpor melalui pelabuhan di Aceh, karena selain menambah penerimaan bagi Aceh juga akan menyerap tenaga kerja.

“Kalau pengusaha memang maunya mengeluarkan barang-barang melalui pelabuhan di Aceh, karena di pelabuhan Belawan sendiri juga antri, barang Medan mereka sudah repot, masuk lagi barang Aceh, padahal bisa diputus melalui Krueng Geukuh dan Kuala Langsa,”ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

DPR Aceh, diakui Bardan akan terus mengawal dan mendorong sehingga seluruh hasil bumi Aceh dapat diekspor melalui pelabuhan di provinsi Aceh.

Karena menurut Bardan, selama ini terlihat sangat berbeda perlakuan negara terhadap pengusaha lokal dengan perusahaan besar seperti perusahaan semen dan LNG yang memiliki pelabuhan khusus.