PKS Minta Ibu, Anak dan Lansia Korban Musibah Semeru Dapat Perhatian Khusus

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati
Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati

JAKARTA -- Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan setidaknya 2.004 warga mengungsi yang tersebar di 19 titik pengungsian di tiga kecamatan.

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati meminta agar Pemerintah segera turun melakukan mutigasi bencana. Banyak korban yang sudah berteriak meminta air bersih dan kebutuhan dasar lainnya. 

"Pertama kita turut prihatin atas musibah ini dan berdoa keselamatan bagi keluarga2 di sekitar Semeru. Kedua kita minta Pemerintah segera turun lakukan mitigasi tercepat untuk menolong korban. Ketiga, mengajak Relawan PKS dan para penggerak Rumah Keluarga Indonesia (RKI) agar membantu juga dan memperhatikan para ibu, anak dan lansia. Penuhi kebutuhan hidup dasar yang sehat dan antisipasi faktor penyebab penyakit ikutan pascabencana," ujar Mufida dalam keterangannya.

Mufida menyebut, salah satu kebutuhan utama dalam erupsi di Semeru memang kebutuhan makanan bagi balita dan anak. 

Ia mewanti-wanti makanan untuk anak dan balita diusahakan sebaik mungkin dengan pengolahan yang higienis. Sebab banyak pengalaman anak-anak dan balita justru mengalami diare di tempat pengungsian karena faktor makanan.

"Ini masukan dari teman-teman relawan gizi. Sudah banyak berdiri dapur umum di lapangan termasuk oleh Relawan PKS. Sebisa mungkin makanan untuk balita dan anak juga dimasak dengan higienis meskipun pasti banyak keterbatasan di lokasi pengungsian," ungkap Mufida.

Anggota Komisi IX DPR RI ini juga meminta Kementerian Kesehatan memperhatikan bukan hanya faktor medis tapi juga psikis para penyintas.

"Pertolongan psikososial sudah harus jadi satu paket dalam tindakan di lokasi bencana. Apalagi erupsi Semeru ini cukup besar, tanpa persiapan dan ternyata masih terjadi terus menerus erupsinya. Ini tentu semakin membuat tekanan bagi kesehatan mental penyintas. Ditambah lagi ada pandemi," ujar Mufida.

Terakhir, ia berpesan kepada relawan yang turun agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan demi proses rescue di awal terjadinya musibah.

"Jaga kondisi termasuk protokol kesehatan karena pada fase awal ini kerja-kerja yang dilakukan teman-teman relawan cukup berat ditambah faktor musim hujan. Semoga kita bisa gotong royong bersama menanggulangi dampak bencana ini antara pemerintah dan masyarakat,” tutur dia.