PKS Jatim Lantik 13 Anggota Dewan Pakar Baru

SURABAYA- Setelah akhir 2021 lalu PKS Jatim melantik 24 dewan pakarnya. Kini, PKS Jatim kembali melantik 13 tokoh Jawa Timur menjadi Dewan PKS PKS Jawa Timur pada Selasa, 1 Agustus 2023 di kantor DPTW PKS Jatim.

Ketigabelas tokoh yang dilantik itu, menurut Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jatim Yusuf Rohana berasal dari latar belakang yang berbeda.

“Di Dewan Pakar PKS ini berkumpul para tokoh, ada ulama, teknokrat, jurnalis, purnawirawan, sejarawan, pengusaha dan seterusnya. Alhamdulillah semua siap berjuang bersama PKS,” kata. Yusuf.

Dewan Pakar PKS ini, menurut Yusuf, bertugas memberi masukan dan nasihat berdasarkan keahlian masing-masing kepada pengurus partai.

Ia berharap, bertambahnya Dewan Pakar PKS Jatim ini semakin menguatkan kontribusi PKS Jatim untuk Indonesia.

Ketigabelas anggota Dewan Pakar PKS Jatim yang baru dilantik pada Selasa 1 Agustus 2023, yaitu Prof Dr Aminuddin Kasdi, MS, Letkol (Purn) Budianto Eko Yuda Prakara, SH, Ir Didit Ari Suparno, Ferry Iskandar Mirza Dalimunthe, Letkol (Purn) H Rusmin, Dr Muhammad Sholeh, SAB, MM, juga dr Hartono, SpOg.

Selain itu, ada Peni Lestari, SEAk, CA, Dr Sentot Imam Wahjono, MSi, Sri Saktiani, Syamsuri Nur Kholis, SH, MH, dr Utomo Atmojo, dan drg Yusro, MSi.

Ketua DPW PKS Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan berkumpulnya Dewan Pakar PKS Jatim ini dalam rangka menguatkan pelayanan partai untuk masyarakat.

Saat ini, ia menyebut, sebanyak 250 tokoh masyarakat Jawa Timur yang siap berjuang melalui PKS.

“Terima kasih dan apresiasi sedalam-dalamnya untuk dewan pakar PKS Jatim yang bergabung dan turut berjuang bersama PKS. Ini bagian dari kontribusi kita pada rakyat dan NKRI,” tegasnya.

Ketua Dewan Pakar PKS Jatim Misbahul Huda dalam kesempatan itu meminta seluruh Dewan Pakaf PKS Jatim memberikan kontribusinya kepada Indonesia melalui PKS. 

Menurutnya, perjuangan untuk Indonesia, juga harus dilakukan melalui partai politik.

“Ada yang bilang tak ingin masuk partai karena ingin netral. Kalimat ini terlihat bijak, padahal tidak. Karena kita tidak boleh netral. Protes dalam hati terrhadap ketidakadilan itu bukti kita tidak boleh netral. Berjuang melalui PKS ini adalah perjuangan real untuk Indonesia,” pungkas Misbah.