Pemprov Sumut Siap Bantu Pemakaman Sastrawan Sitor Situmorang
MEDAN (29/12) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) turut mempersiapkan penyambutan jenazah penyair kawakan Sitor Situmorang yang diperkirakan tiba di Bandara Kualanamu, Rabu (31/12) pukul 22.00 WIB. Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menyatakan hal tersebut ketika menerima kedatangan Panitia Penyambutan Jenazah Sastrawan Angkatan 1945 itu di Rumah Dinas Gubernur, Senin (29/12).
“Kemarin saya dihubungi Setneg dari Jakarta, meminta Pemprov membantu proses pemakaman Almarhum Sitor Situmorang,” ujar Gubernur di hadapan rombongan panitia yang dipimpin oleh RE Nainggolan, diantaranya Nelson Parapat, Ketua Panitia Marihat Situmorang, Sekretaris Panitia Jadi Pane, serta mewakili pegiat seni dan kebudayaan Jimmy Siahaan.
Untuk itu, Gatot meminta kepada panitia agar mempersiapkan penyambutan dengan rapi. “Saya minta kepada panitia dibuatlah acara serapi mungkin dan sebaik mungkin. Tolong dikoordinasikan apa yang bisa kami bantu melalui Biro Umum,” ujarnya.
Menurut Gatot, penghormatan layak diberikan kepada sosok Sitor Situmorang yang menjadi tokoh nasional, yang dikenal dengan karya-karya dan nasionalisme-nya. “Beliau adalah tokoh kita, maka kita layak berikan penghormatan,” ujarnya sembari mengatakan akan hadir di Kualanamu dan didampingi jajaran SKPD Provinsi Sumut.
Sebelumnya, RE Nainggolan memaparkan bahwa Sitor Situmorang menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 Desember 2014 di Belanda. Di Negeri Kincir Angin itu, dilakukan acara penghormatan oleh para budayawan internasional selama empat hari.
Pemerintah Indonesia memulangkan jenazah dan diagendakan tiba di Tanah Air tanggal 29 Desember 2014, kemudian disemayamkan di Galeri Nasional. “Selanjutnya akan diadakan adat nagok tanggal 31 Desember, lalu dibawa ke Sumut untuk dimakamkan di Harianboho, Samosir,” ujar RE Nainggolan.
Selain di Jakarta, lanjut mantan Bupati Tapanuli Utara ini, sastrawan dan budayawan di Sumut juga turut menggelar sejumlah upacara penghormatan melalui pementasan seni, pembacaan puisi dan sajak karya Sitor Situmorang. Kegiatan seni dilakukan di Bandara Kualanamu dan Harianboho.
Dalam kesempatan itu RE Nainggolan juga menyebutkan akomodasi dan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain angkutan ambulans untuk jenazah, bus untuk rombongan dari Kualanamu ke Harianboho, dan voorijder (forider) untuk mengawal perjalanan. “Termasuk tenda, sound system, dan pernak-perniknya di kawasan kargo bandara,” tambahnya.
Perjalanan ‘perjuangan sastra budaya’ Sitor Situmorang untuk Sumut, bahkan Indonesia, adalah dengan mengaku kepada dunia bahwa dia adalah putra daerah Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Laham Situmorang yang juga Wakil Ketua Umum Parsadaan Situmorang Sipitu Ama Dohot Boruna se-Indonesia.
“Beliau (Sitor Situmorang) bahkan tidak mengubah kewarganegaraannya, meski tinggal di Belanda selama ini, dan sejak 1981 telah diangkat sebagai dosen di Universitas Leiden. Bahkan telah menjadi Guru Besar di sana,” tutup Laham.
Sumber: Humas Pemprov Sumatera Utara