Pemerintah Harus Kaji Ulang Kebijakan Keamanan di Papua

JAKARTA (29/12) - Pemerintah harus mengkaji ulang kebijakannya terkait keamanan di Papua. Sebab, penembakan demi penembakan terus terjadi sepanjang tahun ini. 

"Penembakan terhadap Polsek Sinai kemarin sangat patut disesalkan. Kita kecewa. Pemerintah harus mengkaji ulang kebijakannya terkait keamanan di Papua. Kenapa ini tidak selesai-selesai," ujar Anggota Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR RI, Ahmad Zainuddin, di sela-sela kegiatannya di Dapil Jakarta Timur, Senin (28/12/2015). 

Menurut Zainuddin, kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak cukup efektif meredam hingga melenyapkan tindakan terorisme dan separatisme di Bumi Cendrawasih. Penembakan oleh sekelompok bersenjata yang menewaskan tiga anggota Polsek Sinai Papua pada Ahad (27/12) menambah panjang rentetan krisis keamanan di Papua. 

Wakil Ketua FPKS MPR RI ini mengatakan, tindakan seperatisme di Papua sudah berlangsung lama. Konflik asimetris di Papua menurutnya, tidak akan berlangsung lama jika negara melakukan kebijakan tegas terhadap kelompok-kelompok separatis dan dibarengi diplomasi konprehensif di tingkat internasional.

Zainuddin mencontohkan, keberadaan kantor perwakilan OPM di beberapa negara asing, 'kebebasan' peringatan Papua merdeka dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora, hingga bebasnya media asing masuk ke Papua adalah beberapa contoh lemahnya kebijakan dalam negeri dan diplomasi luar negeri Indonesia. 

"Kelompok-kelompok bersenjata ini seakan semakin berani menantang NKRI, yang tidak terjadi sebelumnya. Apa artinya? Helikopter Kapolda (Papua) saja mereka tembaki, sehari setelah mereka menembaki anggotanya," geram Zainuddin. 

Dalam konflik asimetris yang mengancam kedaulatan negara, Zainuddin menekankan agar pemerintah tidak lemah dan kalah. Jika akar persoalan Papua adalah kesejahteraan, menurut Zainuddin, serangkaian solusi sudah dilakukan oleh pemerintah. Namun eskalasi krisis keamanan tidak mengendur di Papua.

Pemerintah menurutnya, perlu melakukan strategi baru agar gangguan keamanan di Papua tidak terulang lagi di masa mendatang, dan pembangunan serta kesejahteraan dapat dilakukan dengan baik dan lancar.

"Saya duga ini berkaitan dengan Freeport. Karena itu harus ada kebijakan progressif dan berani dari negara dalam masalah Papua. Konflik di Papua sudah berdimensi pertahanan dan kedaulatan. Pemerintah jangan gagal memutus akar masalah di Papua," cetusnya. 

Keterangan Foto: Anggota Komisi I Bidang Pertahanan dan Luar Negeri DPR RI, Ahmad Zainuddin.