Nilai-Nilai Pramuka Sesuai dengan Ajaran Islam
Jakarta (17/1) – Nilai-nilai yang dikembangkan di dunia Pramuka selaras dengan nilai Islam. Karena di gerakan Pramuka diajarkan perdamaian, dialog, dan persahabatan.
Wakil Ketua Gerakan Pramuka Arab Saudi Abdullah al-Fahd mengemukakan hal itu saat berdialog dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Jumat (16/1) di Gedung MPR, Senayan, Jakarta.
"Apa yang diajarkan dalam Pramuka sesuai dengan semangat Islam,” kata Abdullah, yang dalam kesempatan pertemuan tersebut ditemani oleh sejumlah pengurus Kwartir Nasional (Kwarna) Pramuka.
Hidayat Nur Wahid sependapat dengan Abdullah, yang juga anggota organisasi kepanduan dunia itu. Karenanya sejak masih di Pesantren Modern Gontor hingga mahasiswa di Riyadh, Arab Saudi, Hidayat aktif dalam kegiatan Pramuka.
Kepada Abdullah, Hidayat menjelaskan ihwal filosofi simbol Pramuka Indonesia, tunas kelapa. “Kami di sini menjadikan Tunas Kelapa sebagai simbol Pramuka. Kelapa sebagai simbol yang memberikan kemanfaatan di mana dan kapan pun,” jelas Hidayat.
Hidayat menyampaikan, berkat aktivitasnya di Pramuka saat belajar di Arab Saudi, dirinya bisa mengenal berbagai wilayah di Saudi. Abdullah sendiri mengapresiasi perkembangan Pramuka di Indonesia, yang menurutnya sangat maju.
“Saya aktif di Pramuka internasional. Saya mendapatkan laporan Pramuka Indonesia sebagai salah yang terbesar dan terbaik di dunia,” puji al-Fahd.
Dalam kesempatan tersebut keduanya juga membahas ihwal sinergitas antara pramuka dan parlemen. Hidayat termasuk salah satu anggota parlemen yang mendorong terwujudnya sinergitas tersebut.
Terkait dengan program MPR, sebagai wakil ketua MPR, legislator PKS Dapil Jakarta Selatan dan luar negeri ini sudah bertemu dengan ketua Kwarnas Pramuka Adyaksa Dault untuk kerjasama sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.