Memulangkan Pemudik yang Kehabisan Ongkos
Karawang (3/7) - Rintik gerimis turun membasahi Bumi Karawang, Ahad (3/7) malam. Malam itu suasana cukup sepi dibanding hari-hari sebelumnya. Padahal jalanan di Jl. Sudirman Kotabaru termasuk jalan yang banyak dilalui pemudik.
Meski hujan mulai mengguyur, tak sedikitpun memaksa para relawan di Posko Mudik PKS Karawang untuk beranjak. Mereka tetap sedia dan siap siaga melayani pemudik yang mampir sekadar melepas penat.
Tiba-tiba setelah adzan Maghrib berkumandang, datanglah seorang lelaki. Mukanya kucel merautkan kelelahan. Hanya memakai kaos oblong hitam, ia menyapa Posko Mudik PKS dengan terbata-bata. "Permisi pak?" katanya.
Relawan yang sedang berjaga di posko menjawab dengan ramah, "Iya ada apa pak? ada yang bisa kami bantu?" tanya salah seorang tim jaga.
Si tamu langsung duduk dan menceritakan perihal dirinya dan kejadian yang menimpanya. Sambil bercerita oleh tim jaga dipersilahkan mengeluarkan KTPnya. Namanya Momon, pria asal Kebumen, Jawa Tengah. Ternyata ia adalah seorang pemudik.
Momon bercerita, ketika hendak menunggu bis, ia makan di warteg terminal Cikarang. Tas bawaannya yang berisi baju, celana dan uang hasil gajian sebelum lebaran hilang saat sedang makan. Dengan panik dia mencari-cari siapa yang tega membawa tasnya itu. Setelah lelah dan tidak ketemu tasnya, dia nekat berangkat dengan bekal satu-satunya uang yang tersisa yaitu Rp 50.000,-
Dia naik mobil Elf dan turun di Cikampek. Di Elf menceritakan kondisinya kepada supir Elf. Lalu ia disarankan minta bantuan ke Polsek Cikampek.
Dari Polsek Cikampek ia disuruh lapor lagi ke Pospol fly over Cikampek. Dengan gontai dan pesimistis dia lapor di po polisi yang dirujuk. Tapi dari Pospol Fly Over dia disuruh ke Polsek Kotabaru. Sambil terus berjalan menuju Polsek Kotabaru dia melewati beberapa posko mudik. Ketika menuju Pospol Kotabaru dia melewati Posko Mudik PKS dan mampir.
Mendengar penuturannya, Tim Posko Mudik PKS bergerak cepat melakukan cek dan ricek lewat telepon phone kepada istri Momon, anaknya dan kakak iparnya. Akhirnya tim Posko Mudik PKS memfasilitasi kepulangan pemudik tersebut ke rumah istrinya di Plered, sekitar jam 9 malam.
Keesokan harinya sekitar jam 05.30 WIB, Tim Posko Mudik PKS mencoba mengecek keberadaan si pemudik tersebut, dengan menghubungi istrinya. Dengan perasaan gembira bercampur haru, istri pemudik itu berkata, "Duuh bapak, terimakasih sudah mulangin suami saya," ucapnya. "Saya harus ngasih apa ya buat bapak," lanjut istri si pemudik.
"Tenang bu, yang penting suami ibu sudah sampai rumah. Kami dari PKS bu, yang telepon ibu tadi malam," jawab Relawan Posko Mudik PKS Karawang.
"Ooh iya, yang tadi malam ya pak. PKS itu apa ya pak?" tanya istri si pemudik.
"PKS itu Partai Keadilan Sejahtera. Kami dari Posko Mudik PKS Karawang yang membantu suami ibu tadi malam," papar relawan.
"Ooo Partai PKS itu ya pak.. Maafkan suami saya kalo tadi malam merepotkan bapak-bapak dari PKS. Terimakasih banyak PKS, maaf ga bisa ngasih apa-apa," jawab istri si pemudik.
"Ya bu gapapa. Titip salam buat suami ibu dan keluarga ibu dirumah, dari kami Posko Mudik PKS Karawang," sambung relawan.
"Iya pak, kami ga akan melupakan jasa bapak-bapak dari PKS yang sudah membantu suami saya. Sekali lagi terimakasih banyak ya pak," lanjut istri si pemudik.