Layanan Tepsa Jangan Lemah Sosialiasi dan Realisasi

Anak kader sedang bermain di Family Gathering PKS Kramat Jati (ilustrasi), dok: Yusuf, Indra Khalid / PKSFoto
Anak kader sedang bermain di Family Gathering PKS Kramat Jati (ilustrasi), dok: Yusuf, Indra Khalid / PKSFoto

Jakarta (3/8) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Wirianingsih mengapresiasi program yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial dengan membuat layanan baru yang bernama Telefon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa). Hanya saja persoalannya adalah di Indonesia ini lemah terhadap sosialisasi dan realisasi.

"Seringkali sosialisasi tidak merata. Penduduk Indonesia ini besar dan tersebar di banyak kepulauan. Keluhannya adalah minimnya anggaran. Oleh karenanya, sulit jika pemerintah hanya berjalan sendiri tanpa melibatkan peran serta masyarakat (pemangku kepentingan) secara komprehensif," ucap Wirianingsih di Jakarta, Rabu (3/8).

Wiwi, demikian Wirianingsih akrab disapa, menyarankan agar Kemensos membuatkan iklan yang masif melalui media massa secara terus menerus untuk menjaga anak-anak Indonesia untuk membangun kesadaran peduli dan 'awareness' terhadap anak.

Selain itu, kata dia, sebenarnya program sejenis dengan Tepsa sudah ada sejak Kemensos periode sebelumnya.

"Sebenarnya Kemensos periode lalu sudah punya program yang mirip yaitu 'Sahabat Anak'. Ada hotline service yang menerima semua laporan tentang anak. Tapi info program ini tidak terdengar secara masif," ujar Wiwi.

Diketahui, pada Selasa (2/8) kemarin, Kementerian Sosial membuat layanan baru yang bernama Telefon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa) yang diresmikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal tersebut dibuat dalam rangka membangun komunikasi dengan ibu-ibu yang mempunyai anak. Sehingga pola asuh anak diharapkan bisa diminimalisir dari praktik kekerasan. (msm)