Komisi D Dorong Bandara Trunojoyo Segera Beroperasi
SURABAYA (29/11) - Komisi D DPRD Jawa Timur (Jatim) mendorong Pemkab Sumenep agar bisa segera merealisasikan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial sebagaimana Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Sumenep. Selain juga bisa semakin membuka potensi wisata laut di pulau paling ujung Madura itu. Hal tersebut disampaikan pimpinan Komisi D, Hamy Wahjunianto.
"Kami berharap Bandara Trunojoyo bisa segera melayani penerbangan komersial agar bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Sumenep. Karena itu kami akan support pemkab," tegas Hamy.
Wakil Ketua Komisi D itu berharap agar dalam waktu dekat Pemkab Sumenep bisa mengambil inisiatif untuk mengadakan pertemuan segi empat antara Bupati, DPRD Sumenep, Dishub Jatim, dan Komisi D DPRD Jawa Timur agar bisa menginventarisir apa kendala yang dihadapi agar bisa dilakukan pemecahan masalah dan pencarian solusi terbaik.
Menurut politisi senior PKS tersebut, selama ini yang menjadi kendala teknis terganjalnya pengoperasian Bandara Trunojoyo menjadi bandara komersial adalah landasan terbang atau runway yang masih kurang panjang dan lebar untuk bisa menjadi tempat mendarat bagi pesawat berpenumpang banyak. Pasalnya untuk menjadi bandara komersial masih perlu membuat runway dari 900 meter menjadi 1200 meter dan lebar dari 23 meter menjadi 30 meter.
"Kalau cuma masalah runway yang kurang panjang atau kurang lebar, saya kira itu sangat teknis sehingga bisa segera diatasi," tandas pria yang akrab disapa Ustad Hamy ini.
Hamy justru menilai masalah yang paling pelik adalah soal pembebasan 11 hektar lahan di sekitar bandara dan status lahan bandara yang harus bersertifikat. Ia mendengar soal pembebasan lahan sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Sumenep tahun 2014 dan 2015. Oleh karena itu Hamy berharap tahun depan (2015-red) Bandara Trunojoyo sudah bisa beroperasi.
Pihaknya juga berharap Bupati bisa berkoordinasi dengan Dishub dan DPRD Jatim agar kebutuhan bandara bisa dianggarkan dalam Perubahan ABPD Pemprov Jatim 2015 atau APBD Jatim 2016 karena bandara tersebut dinilai sangat strategis untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat kepulauan, apalagi jika diintegrasikan dengan pelabuhan laut dan angkutan darat.
"Dewan siap menganggarkan kebutuhan Bandara Trunojoyo selama realistis dan prospektif. Tinggal sekarang Bupati yang pro aktif," imbuh anggota dewan asal Dapil (daerah pemilihan-red) Surabaya-Sidoarjo ini.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar meminta Bupati Sumenep bersikap terbuka terhadap permasalahan yang dihadapi terkait pengoperasian Bandara Trunojoyo. Iskandar yang merupakan anggota dewan kelahiran Sumenep ini menilai progres Bandara Trunoyo berjalan lamban. Padahal tahun 1970-an bandara itu sempat beroperasi melayani penerbangan jamaah haji asal Sumenep menuju Bandara Juanda.
"Saya berharap Bupati Sumenep mau terbuka dan berterus terang apa kendala yang ia alami. Biar kita yang di Dewan bisa membantu. Kalau Bupati tidak terbuka bagaimana kita mau bantu," tutur politisi Demokrat ini.
Keterangan Foto: Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Hamy Wahjunianto
Sumber: http://www.parlemenjatim.com