Kemarau Panjang, Saatnya Ajang Kebangkitan Industri Garam!

JAKARTA (30/7) – Anggota DPR RI Komisi IV Andi Akmal Pasluddin meminta kepada Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Perindustrian agar momen kemarau panjang tahun ini dijadikan momen kebangkitan industri garam dalam negeri yang mampu memenuhi kebutuhan garam industri dalam negeri.

“Saat ini, pelaku industri makanan olahan dalam negeri sudah berjanji, bahwa mereka akan menggunakan pasokan garam dalam negeri. Ini merupakan langkah awal yang bagus, untuk mengembangkan rasa loyalitas pelaku industri pada penggunaan komponen bahan baku yang berasal dalam negeri sendiri,” kata Andi Akmal.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan ini menambahkan, bahwa nasionalisme yang dibangun di semua kalangan termasuk pelaku industri salah satunya dapat berbentuk tingginya selera penggunaan produk dalam negeri. Begitu juga dengan masyarakatnya, apabila memiliki prioritas produk dalam negeri, ini akan mampu meningkatkan pertahanan ekonomi secara masif di seluruh nusantara.

Saat ini, produksi garam diperkirakan meningkat hingga 15% dari 2,55 juta ton di tahun 2014. Sedangkan kebutuhan garam tahun ini diperkirakan meningkat 10% dari kebutuhan total garam tahun lalu baik rumah tangga maupun industri sebesar 4 juta ton. Artinya ada peningkatan kebutuhan garam sebesar 400 ribu ton.

Peningkatan kebutuhan garam untuk industri aneka pangan yang diiringi janji para pelaku usaha industri untuk menggunakan produk garam lokal harus segera disambut pemerintah untuk membangun komitmen nyata yang dapat segera direalisasikan dalam membangun industri garam yang kokoh sehingga kebutuhan garam baik rumah tangga maupun industri dapat dipenuhi secara mandiri.

“Industri obat, kosmetik, pengeboran minyak dan kimia masih memerlukan 2,1 juta ton. Jika ditambah   dengan kebutuhan industri aneka makanan olahan sebesar 400 ribu ton, maka kebutuhan total garam industri mampu mencapai 2,5 juta ton.  Potensi negara kita ada dan seharusnya mampu memenuhi itu semua jika pemerintah mau. Saat ini, hanya 350 ribu ton saja yang dapat dipenuhi PT Garam. Momen kemarau panjang ini, saatnya pemerintah membesarkan industri garam, karena produksi garam meningkat sebesar 15%,” urai Akmal.

Politisi Fraksi PKS daerah pemilihan Sulawesi Selatan II ini juga memperingatkan pemerintah, bahwa impor adalah sebuah langkah disloyalitas bangsa. Pemerintah saat ini sudah mengeluarkan izin kuota impor garam sebesar 397 ribu ton garam.  Kebutuhan impor ini sebagai akibat rantai panjang lemahnya industri garam dalam negeri dalam memproduksi garam kebutuhan industri.

“Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi garam nasional yang merupakan sebuah kebangkitan industri garam dalam negeri merupakan sebuah bentuk nasionalisme yang secara nyata diimplementasikan pemerintah. Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Perindustrian harus menjadi yang terdepan pada era kebangkitan garam nasional,” pungkas Andi Akmal Pasluddin.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI