Jawa Barat Jadi Sasaran Utama Investasi

Jakarta (23/2) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) didampingi Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Asda II) Deny Juanda, menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi di Istana Negara Jakarta, Senin (22/2).

Aher menyatakan Pemprov Jabar siap jadi daerah percontohan untuk kemudahan invetasi langsung kontruksi, sesuai dengan instruksi presiden, Pemprov Jabar harus bisa selesaikan ijin selama tiga hari bahkan tiga jam saja.

Lebih lanjut Aher mengatakan ada lima kawasan industri yang akan menerapkan kebijakan ini.

“Alhamdulillah, Jawa Barat ada lima kawasan industri, ada dua di Bekasi, tiga di Karawang. Di kawasan tersebut mulai hari ini berlaku investasi cepat, langsung bangun,” ujar Aher.

Nota kesepahaman ditandatangani langsung di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penandatanganan dilakukan antara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Gubernur, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), Bupati dan Walikota yang wilayahnya terdapat kawasan industri pelaksana kemudahan investasi langsung konstruksi. Ini adalah wujud kesiapan BKPM dalam mengimplementasikan terobosan kebijakan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). Layanan KLIK ini, merupakan perizinan yang diberikan kepada perusahaan yang akan melakukan investasi berlokasi di kawasan industri tertentu.

“Kalau yang ini (KLIK) bisa cepat karena tata ruangnya sudah jadi. Ini bisa cepat karena industri ditempatkan di kawasan yang tata ruangnya sudah jadi. Kawasan industri kan tata ruangnya sudah jadi, kan semuanya dibuat memang untuk industri, penempatannya pun sudah sangat spesifik, otomotif, elektronik, manufaktur, dan lain-lain. Ya, diluar kawasan industri tersebut ya tetap butuh waktu yang tidak bisa gegabah, kalau gegabah ya bisa mengancam masyarakat kita," tutur Aher.

Jawa Barat diharapkan berkontribusi 14,4% terhadap target investasi nasional tahun 2015 - 2019. Dengan total untuk 5 tahun kedepan Rp. 505,6 trilyun, atau rata - rata Rp. 101,3 Trilyun, nasional total Rp. 3518,8 trilyun.

Keterangan Foto: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan