Harga BBM Turun, PKS Imbau Masyarakat Jangan Konsumtif

Jakarta (1/4) - Turunnya harga BBM diharapkan tidak membuat masyarakat Indonesia semakin konsumtif dalam berbelanja. Sebab perekonomian Indonesia masih dalam kondisi labil.

"Bagi rakyat, dengan meningkatnya daya beli harus digunakan untuk ditabung (saving) atau investasi, karena kondisi ekonomi kita masih labil," ujar Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup DPP PKS Memed Sosiawan di kantor PKS, Jl TB Simatupang No 82 Jakarta Selatan, Jumat (1/4/2016).


Memed mengingatkan masyarakat untuk tidak berlomba-lomba dalam konsumsi dengan meningkatnya daya beli setelah harga BBM turun.

Menurutnya, dengan kondisi harga-harga turun, maka angka inflasi yang ditargetkan pemerintah menjadi turun, sehingga angka inflasi yang rendah baik untuk kondisi harga bagi masyarakat.

"Kalau harga di pasaran nanti akan menyesuaiakan dengan mekanisme pasar karena menurunnya biaya transportasi (transportation cost). Biasanya penyesuaian harga pasar tersebut efektif dalam tiga bulan," ucapnya.

PKS juga mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga BBM yang dapat menyelamatkan ratusan ribu orang keluar dari garis kemiskinan, meski penurunan harga tidak sesuai yang seharusnya.

"Kita mendukung penurunan harga bbm, karena akan meningkatkan daya beli rakyat dan menyelamatkan ratusan ribu orang keluar dari garis kemiskinan. Hanya saja, harganya harusnya turun sekitar 20 persen sampai dengan 25 persen dari harga sekarang," ujar Memed.

Meski kondisi harga perekonomian sedang baik, Memed mengingatkan kepada pemerintah agar meningkatkan kapasitas modal dan refinery know-how BUMN Pertamina. Sebab, saat ini kilang minyak masih didominasi milik asing.

"Kalau kilang minyak banyak dimiliki asing, maka kapasitas modal dan refinery know-how BUMN Pertamina harus ditingkatkan agar bisa membiayai dan membangun kilang sendiri. Kalau tidak mampu sendiri dan harus bekerjasama dengan swasta asing, minimal Indonesia menguasai saham mayoritas," pungkas Memed.

Keterangan Foto: Ketua Bidang Ekuintek-LH Memed Sosiawan