Fraksi PKS DPR RI untuk Indonesia
Transkrip Kata Pengantar Ketua Fraksi PKS Pada Masa Akhir Sidang ke-4 Tahun 2015 DPR RI.
Assalamu'alaykum Wr Wb
Saudara-saudaraku seluruh rakyat Republik Indonesia yang saya cintai, saya Jazuli Juwaini Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Dalam rangka mengakhiri masa sidang yang ke-4, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Fraksi PKS yang terdistribusi pada anggota-anggotanya yang ada di komisi-komisi, maupun yang ada pada alat kelengkapan dewan.
Pertama, Alhamdulillah, Fraksi PKS telah melakukan konsolidasi internal yang luar biasa, juga telah merekrut tenaga ahli secara terbuka, dan terjaringlah anak-anak dan putra bangsa terbaik untuk bergabung bersama Fraksi PKS. Mohon kepada saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan dengan back up seluruh tenaga ahli yang baru ini, Fraksi akan bekerja semakin lebih baik, semakin lebih mantap, dan seluruh terobosan-terobosannya bisa dirasakan oleh rakyat. Tentu sesuai dengan kewenangan yang diatur oleh peraturan perundangan-perundangan.
Dalam masalah legislasi, Alhamdulillah Fraksi PKS adalah Fraksi yang menginisiasi munculnya RUU (Rancangan Undang-Undang) Kewirausahaan. Kami konsen pada RUU ini karena kami ingin ke depan rakyat Republik Indonesia, terutama yang tidak mampu, bukan menjadi komoditas-komoditas politik saat kegiatan-kegiatan pemilihan, mereka dijualbelikan suaranya. Tapi kami ingin mereka betul-betul berdaya, mereka betul-betul bisa mandiri secara ekonomi, dan mengajak Pemerintah sebagai eksekutif untuk berpihak tegas dan riil menyokong kemandirian ekonomi mereka-mereka yang dianggap belum mampu dari sisi ekonomi.
Di samping RUU Kewirausahaan, kami juga menginisiasi tentang RUU Ketahanan Keluarga. Kami melihat berbagai persoalan yang muncul di masyarakat. Ini salah satu penyebabnya karena rapuhnya institusi yang namanya keluarga. Dengan RUU ini kami ingin menguatkan institusi keluarga sesuai dengan semestinya, sehingga lahir dari institusi ini generasi-generasi yang kokoh, generasi-generasi yang baik, bukan generasi-generasi yang menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pendidik, menjadi PR buat penegak hukum, menjadi PR buat Pemerintah. Tapi generasi yang bisa diajak untuk menawarkan solusi yang terbaik untuk persoalan-persoalan bangsa.
Di luar itu ada RUU-RUU yang muncul di DPR ini, dan kami ikut menjadi pengusul, diantaranya RUU tentang Minol atau minuman beralkohol. Tentu kita atur di dalamnya bagaimana yang juga tidak mengganggu tentang industri dan perdagangan tapi juga tidak liberal, terbuka, sebagaimana seperti yang sudah terjadi sehingga setiap anak-anak yang belum cukup umur bisa mengakses hal-hal yang sesungguhnya belum layak untuk mereka atau tidak layak sama sekali untuk mereka.
Di samping itu ada beberapa RUU yang muncul, baik itu dari komisi-komisi, kemudian dari alat kelengkapan dewan, insya Allah semuanya Fraksi PKS secara serius ingin mendorong percepatan penyelesaian RUU RUU-RUU yang telah menjadi prolegnas, yang sudah disepakati antara DPR dan Pemerintah, ini bisa diselesaikan sesuai dengan target.
Mohon maaf kalau sekarang ini RUU-RUU itu masih belum menggembirakan rakyat Republik Indonesia, tapi percayalah Insya Allah kami di PKS sangat serius, sebagai bukti seriusnya, kami membentuk dari tenaga ahli ini 2 lembaga.
Pertama adalah Law Centre, khusus untuk memberikan masukan-masukan yang sifatnya konten, agar RUU-RUU ke depannya ini tidak lagi baru selesai Undang-Undangnya disahkan tidak lama kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), karena itu artinya secara konten RUU-RUU yang dibahas ini tidak terlalu matang, tidak terlalu dalam sehingga terjadi tumpang tindih dalam benturan-benturan. Mungkin saja benturan dengan prinsip-prinsip yang diatur oleh konstitusi.
Kedua, kami Fraksi PKS dengan memberdayakan tenaga ahli membentuk lembaga kajian. Kita berharap lembaga kajian ini akan bekerja secara produktif, melahirkan hasil kajian-kajian dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik, dalam bidang sosial, dalam bidang pertahanan dan keamanan, bahkan dalam bidang hubungan luar negeri, dan ini semuanya kami peruntukan untuk kemajuan rakyat, kemajuan bangsa, dan memperkokoh nasionalisme Indonesia yang kita cintai bersama.
Dalam bidang anggaran, Alhamdulillah Anggota Fraksi PKS yang masuk sebagai anggota sebanyak 7 anggota yang masuk dalam Badan Anggaran (Banggar). Mereka kita dorong bekerja keras bersama-sama anggota anggaran lainnya bekeja secara serius membahas proposal yang diajukan oleh Pemerintah, dalam pembahasan pendahuluan sebelum pidato Presiden Republik Indonesia tentang RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara).
Ada beberapa hal yang substansial yang dikritisi dari Anggota Banggar dari Fraksi PKS. Pertama adalah tentang capaian pertumbuhan, yang dirasa proposal yang masuk tidak sesuai dengan yang dicanangkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) sampai dengan 2019. Yang diajukan Pemerintah hanya 5,8 sementara disana itu harusnya 6,6. Nah, bagaimana Pemerintah harus bekerja keras mencapai pertumbuhan. Bukan hanya pertumbuhan dari sektor konsumtif, kami ingin dari sektor-sektor investasi.
Karena itu, kedua, kami juga mendorong Pemerintah mengonsolidasikan diri. Janganlah saling serang di antara Pemerintah, saling cakar di antara Pemerintah, kalau ada persoalan yang dilihat oleh menteri sampaikan di rapat Kabinet, bukan di luar rapat Kabinet. Karena menteri yang mengkritisi Presiden di luar rapat Kabinet secara etika itu termasuk tidak etis. Presiden dan menteri adalah dalam satu wadah. Fraksi PKS tidak senang menyaksikan cakar-cakaran antara menteri kabinet. Mengapa? Karena ini akan berimbas pada public trust (kepercayaan publik) dan kepercayaan pengusaha. Kalau ini semakin menurun maka akan semakin berpengaruh secara ekonomi, dan yang akan menderita pertama adalah mereka-mereka rakyat yang ada di bawah.
Kemudian sebagai bentuk pembelaan Fraksi PKS terhadap rakyat Republik Indonesia, pertama sudah dibuktikan Fraksi PKS menolak tegas kenaikan BBM. Karena sudah diprediksi kenaikan BBM akan membuat rakyat semakin menderita. Dan sekarang ini mulai terasa penderitaan itu sudah dirasakan oleh rakyat.
Sekarang Pemerintah mengajukan usulan menaikkan tarif dasar listrik, untuk ukuran 450/900 VA. PKS menjadi fraksi yang terdepan menolak usulan ini. Mengapa? Karena kalau subsidi BBM sudah dicabut, kemudian sekarang akan dicabut lagi subsidi terhadap listrik, maka rakyat akan semakin terkapar secara ekonomi. Karena itu, kami mohon doa semua rakyat Indonesia agar kami terus istiqomah, berjuang untuk kepentingan rakyat Republik Indonesia.
Doa Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Saudara-Saudara sangat berarti buat kami. Jumlah kami hanya 40, tapi kami punya mimpi besar, punya obsesi besar, kami berharap kerja-kerja besar ini bisa diselesaikan dengan baik, bersama fraksi-fraksi yang lain, tentu bersama Pemerintah. Sehingga rakyat dan bangsa Indonesia kedepan semakin baik.
Terima kasih, kalau ada hal-hal yang kurang berkenan kami mohon untuk dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Atas nama Pimpinan Fraksi PKS, kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk masukan-masukan dari berbagai macam pihak. Kritikan yang membangun untuk rakyat bangsa dan negara, kami terbuka dengan lapang dada dan dengan senyuman yang sama-sama kita rasakan dan menggembirakan hati semuanya.
Wa billaahi taufik wal hidayah,
Wassalamu'alaykum Wr Wb
Keterangan Foto: Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI