Bekali Saksi dengan 3 Hal Ini, PKS Jateng Siap Kawal dan Menangkan Pemilu 2024

Semarang - Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jawa Tengah menggelar Workshop NDCC (National Data Command Center) Manajer Saksi dan Tim Tabulasi seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS se-Jawa Tengah.

Acara dalam rangka mengawal Pemilu 2024 ini digelar pada, Ahad (17/12/2023), dan diikuti sebanyak 70 manajer saksi dan tim tabulasi yang membawahi 67.319 saksi se-Jawa Tengah.

Penyelenggaraan Workshop ini didasari karena adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya. Pada titik-titik tertentu di wilayah Jawa Tengah, PKS secara terus-menerus selalu dicurangi dan diambil suaranya, baik karena pergeseran internal partai maupun ekternal partai. Oleh karena itu, hal ini dilakukan untuk merencankan, mengawal, dan menjaga kemenangan PKS di Pemilu 2024.

Kabid Bapilu DPW PKS Jateng, Hadi Santoso, menyampaikan perlu adanya harmonisasi, sinergi, bahkan pemanfaatan teknologi dalam perspektif mengawal proses Pemilu agar berjalan sesuai Undang-Undang dan tidak adanya kecurangan dalam perhitungan suara.

“Kita memerlukan harmonisasi, sinergi, bahkan memanfaatkan teknologi dalam perspektif mengawal proses Pemilu agar berjalan sesuai Undang-Undang dan tidak adanya kecurangan dalam perhitungan suara, baik dalam perspektif penjagaan pengawalan saksi maupun sampai dengan tabulasi suara seluruh DPD PKS se-Jawa Tengah. Kecepatan kita dalam melakukan tabulasi berpengaruh terhadap hasil kursi PKS,” jelasnya.

Hadi melanjutkan ada 3 hal yang perlu selalu diingatkan ke seluruh saksi DPD PKS Jawa Tengah yaitu aspek sumber daya manusia, aspek pendanaan, dan aspek teknologi.

“Ada 3 hal yang selalu diingatkan, pertama konsentrasi untuk menyiapkan 100% SDM saksi dengan segala macam pernik-perniknya, kedua yakni aspek pendanaan, PKS baik struktural maupun kultural di pusat, provinsi, atau kabupaten/kota berusaha terus berkoordinasi untuk mencapai apa yang hari ini menjadi tuntutan masyarakat bersama-sama, dan yang terakhir yaitu teknologi, saksi ini nanti adalah kombinasi antara kecepatan SDM dan kecepatan teknologi menjadi sangat penting,” ungkap Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu.

Hadi kemudian menambahkan beberapa poin penting terkait SDM, pendanaan, dan teknologi.

“Saksi bukan hanya jumlahnya sejumlah TPS, tetapi memerlukan tim di tingkatan kecamatan, di tingkatan kabupaten, yang itu sama pentingnya dengan keberadaan saksi di TPS kita masing-masing. SDM berbanding lurus dengan bagaimana kita bisa mengkolaborasikan antara anggota, struktur, dan calon anggota legislatif yang senantiasa mencoba membangun tim sukses pemenangan yang harus disinergiskan dengan capaian dan pengawalan saksi di lingkungan kita masing-masing,” imbuhnya.

Hadi Santoso di akhir sambutannya berharap untuk proses pengawalan dari perspekstif tabulasi, saksi memerlukan ketahanan, kesiapan, baik mental, fisik, maupun yang lainnya yang perlu diantisipasi.

“Harapannya untuk proses pengawalan nanti dari perspektif tabulasi, saksi memerlukan ketahanan, kesiapan, baik mental, fisik, maupun hal lainnya yang perlu diantisipasi. Jangan sampe kita terlambat mengeksekusi kebijakan terkait dengan kursi kita karena belum terkumpulnya data PKS di semua tingkatan,” tutupnya.