Anggota DPR Aceh Berharap Rumah Sakit Regional Segera Terwujud
ACEH (4/7) – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zaenal Abidin berharap rencana pembangunan rumah sakit regional Aceh di sejumlah daerah bisa terwujud pada tahun 2016 mendatang.
Hal tersebut guna meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal kepada seluruh masyarakat Aceh, terutama masyarakat yang aksesnya sangat jauh ke ibu kota provinsi.
“Kita berharap segera dicapai kesepakatan dengan pihak Jerman selaku pihak yang telah menawarkan dana pinjaman lunak kepada Pemerintah Aceh untuk pembangunan Rumah Sakit Regional,” ujar anggota DPRA yang membidangi masalah kesehatan tersebut, Sabtu (4/7).
Zaenal mengatakan rencana pembangunan lima rumah sakit regional masing-masing di Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Bireun, dan Langsa akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat khususnya masyarakat yang tinggal jauh di pedalaman Aceh. Kehadiran rumah sakit regional tersebut disinyalir akan mengurangi jumlah pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh.
“Karena kalau dari seluruh Aceh harus dirujuk ke RSUDZA ini akan berdampak pada tidak maksimalnya pelayanan, apalagi saat ini RSUDZA sendiri sedang proses pembangunan karena sudah tidak lagi menampung jumlah pasien,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh ini, setelah beberapa waktu lalu mengunjungi lokasi rencana pembangunan rumah sakit regional di Aceh Barat.
Zaenal juga mengingatkan kepada pihak rumah sakit di seluruh Aceh untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berobat, hal itu guna mengurangi jumlah masyarakat Aceh yang lebih memilih untuk berobat ke Malaysia karena merasa tidak puas dengan pelayanan di rumah sakit lokal.
“Karena kalau kita katakan fasilitas, rumah sakit kita juga sudah cukup memadai, bahkan ada alat-alat tertentu yang rumah sakit kita sudah punya tapi belum dimiliki oleh rumah sakit di luar Aceh, seperti cardiac hybrid operating suite atau kamar bedah jantung hybrid, dengan adanya peralatan tersebut pasien jantung di Aceh tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta maupun rumah sakit lainnya di luar negeri,” ujar Zaenal memaparkan.
Sumber: Humas PKS Aceh