Andhyta: Semua Kalangan Harus Berperan Aktif Menjaga Bumi
Jakarta (27/12) - Enviromental Economist Andhyta F Utami mengungkapkan, parahnya musibah yang terjadi akhir-akhir ini diberbagai daerah masalah utamanya adalah karena bumi sedang keadaan demam. Demikian disampaikan Andhyta F Utami dalam Diskusi Catatan Akhir Tahun 2021 DPP PKS dengan tajuk 'Era Baru Transformasi Digital, Dari Tantangan Disrupsi Hingga Ancaman Kerusakan Lingkungan', secara online di akun instagram @PK_Sejahtera, Senin (27/12/2021).
"Baru-baru ini banyak kita saksikan banjir dimana-mana, banjir bandang, terutama di kabupaten-kabupaten di Kalimantan, kalau awal tahun biasanya juga musim hujan yang sangat intens, di pulau Jawa juga, sementara itu disaat bersamaan di musim kemarau, kita bisa merasakan juga dibeberapa area seperti di Nusa Tenggara sampai setahun penuh 100 hari lebih tidak turun hujan, bahkan datanya kemarin baru baca ada 100 kabupaten di Jawa yang gagal panen, pemerintah harus membantu mensubsidi para petani tersebut," kata Andhyta.
CEO & Co-Founder Think Policy Indonesia itu menambahkan, secara literal bumi mengalami demam karena ada gas-gas polusi yang selama ini dikeluarkan dan menyelimuti bumi sehingga membuat panas dari matahari terperangkap di permukaan bumi yang menyebabkan semua bencana-bencana itu terjadi.
"Jadi bencana bukan hanya karena takdir tapi juga ada kontribusi manusianya yang sebenarnya kita bisa juga berupaya berikhtiar dengan kita menjaga lingkungan itu menjaga supaya bencana-bencana yang terjadi tidak separah itu," ujar wanita yang akrab disapa Afu itu.
Lebih lanjut Andhyta menjelaskan, kalau ditanya demamnya sudah berapa parah, seperti yang diungkapkan saat konferensi Glasgow bahwa bumi demamnya sudah mencapai 1,1 derajat celcius. "Istilahnya kalau manusia dari 37,5 ke 38,6 derajat celcius itu udah parah kan sebenarnya demamnya," imbuhnya.
Saat ini, masih kata Andhyta, peran semua pihak untuk peduli dengan linkungan hidup. Tidak hanya tugas sebagian kalangan tetapi juga kolaborasi semua pihak.
"Sekarang peran kita semua, peran anak muda, peran partai-partai, peran para pengambil keputusan, peran para pengambil kebijakan, peran politisi, penting sekali untuk memastikan bahwa kalau demamnya tidak semakin parah dan bencana yang kita alami tidak semakin parah," pungkasnya.