Aleg PKS Pertanyakan Mengapa Tes PCR Jambi Masih Berbiaya Tinggi

Jambi (14/9) - Anggota DPRD Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jambi, Mohammad Rendra Ramadhan Usman, mempertanyakan keseriusan Pemerintahan Provinsi Jambi terkait penanganan Covid-19. Pasalnya, tes polymerase chain reaction (PCR) sendiri masih harus bertarif tinggi.

“Keseriusan pemerintah Jambi memang dipertanyakan. Jadi untuk APBD provinsi Jambi disiapkan Rp32 miliar untuk bidang kesehatan belum terserap sepenuhnya,” kata Rendra saat menjadi narasumber di acara PKS Muda, Young Legislators Talk dengan topik “PJJ, PSBB, dan Ketidakjelasan Kebijakan di Masa Pandemi" pada Senin (14/9/2020).

Bahkan di Jambi ini, kata dia, PCR aja masih bayar. “Kok masih bayar Rp2,3 juta, kemarin juga sempat saya pertanyakan, 'Memang sebesar itu tes PCR nggak bisa diturunkan lagi Rp1,5 atau Rp1,7?!'. Itu di rumah sakit pemerintah provinsi lho. Bahkan saya minta breakdown-nya bagaimana bisa semahal itu kan,” ungkap dia.

Sebenarnya Perpu 20 tahun 2020, kata dia, yang cukup membingungkan. Pada saat pembahasan APBD murni tahun 2020 DPRD tidak diajak tapi saat refocusing, mereka hanya memberikan bahwa ada beban anggaran kepada pimpinan DPRD.

“Jadi sangat disayangkan bahkan banyak anggaran-anggaran yang sebenarnya bagian dari stimulus ekonomi untuk menunjang perekonomian tahun 2020 itu malah dicoret. Jadi mereka fokus untuk mengurangi anggaran, mereka fokus ke anggaran keseharian aja di DPRD. Padahal anggaran disiapkan sekian miliar untuk keperluan Covid-19,” kata dia menambahkan.