Abdul Fikri Apresiasi Pokdarwis Kampung Pelangi Malahayu Brebes
Brebes (31/12) – Wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX, Abdul Fikri Faqih meninjau potensi wisata Kampung Pelangi, Desa Malahayu, Banjarharjo, Kabupaten Brebes, dalam rangka reses Minggu (31/12).
Abdul Fikri menilai di tengah daya beli nasional yang sedang lesu saat ini, ekonomi Indonesia masih dapat ditopang dengan adanya pariwisat yang berbasis pada kreatifitas dan budaya.
“Saya melihat di Daerah Pemilihan (Dapil) saya ini potensi pariwisatanya sangat tinggi sekali. Ekowisata Mangrove di Kaliwlingi itu potensinya lebih bagus daripada di Phuket, Thailand. Apalagi di Waduk Malahayu, kalau kita jalan itu lebih bagus dari Danau Alster di Hamburg, Jerman. Di sana, tanpa ada atraksi apapun, di sini ada. Pemandangan alamnya tidak seluas Waduk Malahayu, "jelas Abdul Fikri di sela kunjungan.
Diketahui, Wisata Kampung Pelangi adalah rintisan destinasi wisata baru di Desa Malahayu untuk melihat wisata alam yang diupayakan sendiri oleh masyarakat dalam bentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Oleh karena itu, Abdul Fikri mengapresiasi kegiatan Pokdarwis tersebut agar menjadi contoh sukses (benchmark) bagi daerah lain.
“Kampung Pelangi benchmark untuk daerah lain, bahwa ternyata potensi wisata tidak perlu menunggu pemerintah. Tapi masyarakat bisa berbuat, bahwa ternyata masyarakat Malahayu dengan kesadaran yang tinggi bisa membangun sendiri. Kalau sudah seperti ini tentu harus ada pendampingan dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat,” papar Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.
Abdul Fikri yakin, potensi wisata alam Kampung Pelangi Brebes ini akan semakin dikelola dengan baik jika memenuhi beberapa syarat. Pertama, soal aksesibilitas. Dari sisi ini, Abdul Fikri mendorong agar pengerjaan Bandara Kertajati, Majalengka, dapat segera diselesaikan oleh pemerintah pusat.
“Setelah bandara internasional itu selesai, kan hanya 80 kilometer ke pintu tol Pejagan. Sebentar atau tidak itu tergantung akses dari pintu tol ke Malahayu. Sekarang ini masih banyak hambatan,” papar Doktor dari UNDIP Semarang ini.
Dari sisi aksesibilitas pun, Abdul Fikri menilai Waduk Malahayu belum ramah terhadap penyandang disabilitas. “Bahkan naik ke waduk itu sama sekali tidak ramah untuk disabilitas, karena tidak mungkin pakai kursi roda naik ke atas,” tambahnya.
Dari sisi amenitas, meskipun pokdarwis di Kampung Pelangi telah eksis, namun agar tetap di diberdayakan, dengan cara membuat homestay, dan sebagainya.
“Tidak perlu investor besar . Latih mereka tingkatkan kapasitas mereka, agar sesuai standar internasional. Saya kira ini membantu bukan hanya Kabupaten Brebes dan Provinsi Jawa Tengah. Tapi juga internasional,” harapnya.
Terakhir, dari sisi atraksi. Perlu diberikan banyak pertunjukan agar Kampung Pelangi lebih hidup dan memberdayakan ekonomi masyarakat lokal agar jadi lebih baik.
“Saya mengajak menteri pariwsata datanglah ke sini. Kalau ini potensi, silahkan bantu. Saya juga mengundang dari pemerintah pusat dan provinsi agar bagaimana akses menjadi cepat. Potensi pariwisata itu tidak bisa berdiri sendiri, harus ada keterlibatan antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha,” tutup Abdul Fikri.