Visa Terlambat Turun, Kemenag Harus Kerja Keras

Solo (21/8) - Tiga kloter calon jamaah haji dari Kabupaten Cilacap dan Banyumas yang masuk Asrama Haji Donohudan pada Kamis (20/8), belum semuanya mendapatkan visa. Padahal, mereka terjadwal berangkat Jumat (21/8).

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Fikri Faqih mengaku prihatin, mengingat dari beberapa pasangan calon jamaah haji hanya satu yang mendapat visa. “Padahal bagi perempuan tidak mungkin pergi haji tanpa mahram,” ujarnya.

Fikri menengarai peristiwa ini merupakan buntut dari lambatnya Dirjen PHU melakukan advokasi kepada Dubes Arab Saudi, yang baru dilakukan Rabu (19/8). Ia menuntut Kementerian Agama (Kemenag) bekerja keras mengatasi masalah ini. Menurutnya, keterlambatan visa akan menimbulkan persoalan-persoalan lain, yakni dalam pengaturan penerbangan dan pemondokan selama di Saudi Arabia yang menjadi rumit.

“Kalau 22 sampai 44 orang tidak dapat visa kan artinya tidak bisa terbang. Selanjutnya bagaimana? Diikutkan kloter berikutnya atau seperti apa? Artinya, ini akan mengganggu kloter yang mestinya tidak ada masalah,” tegas Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah IX ini.

Selain itu, lanjut Fikri, persoalan kesehatan calon jamaah haji yang bervariasi juga menjadi sorotan. Pasalnya, sejumlah petugas kesehatan juga belum mendapatkan visa. Padahal, informasi dari kloter pertama dan kedua sudah terdapat 7-22 orang yang dirujuk ke RSUD Mawardi dan RS TNI AU. Mereka tidak berangkat karena menunggu kesehatannya pulih.

Keterangan Foto: Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Fikri Faqih. 

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI