Ratna Sarumpaet Harapkan Partai-partai Islam Perkuat Kemanusiaan

JAKARTA (16/12) – Aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet mengharapkan partai-partai yang membawa nama Islam dapat mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan yang melandasi keyakinannya. Pesan tersebut disampaikan Ratna saat menerima silaturahim pengurus Bidang Perempuan (Bidpuan) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Aula Terapung Perpustakaan Universitas Indonesia Kampus Depok, Selasa (16/12).

Ratna meyakini partai-partai Islam, termasuk PKS, menentang segala bentuk penjajahan dan ketidakadilan. “Saat ini model penjajahan yang dihadapi Bangsa Indonesia ialah neo-liberalisme. Banyak kekayaan dan sumber daya kita yang dikuasai asing. Sehingga rakyat kita masih banyak yang hidup dalam kemiskinan. Sudah waktunya partai-partai Islam di Indonesia menunjukkan keyakinannya untuk mengangkat martabat bangsa,” kata Ratna di sela peluncuran novel terbarunya “Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae”.

Meskipun tidak dapat memberikan penilaian secara objektif, Ratna menyambut positif silaturahim Bidpuan DPP PKS dan menitipkan pesan untuk para pimpinan tokoh, terutama Presiden PKS Anis Matta. “Jika kita ingin mengkritisi suatu hal, jangan kritik dari segi SARA (suku, adat, ras, dan agama). Kritiklah kebijakannya atau kinerja seseorang selama ini. Kalau kita cermat, sebenarnya banyak celah dimana seseorang atau suatu pihak bisa dikritik secara elegan dan cerdas,” pesan Ibu dari aktris Atiqah Hasiholan itu.

Ratna mengakui beberapa kader PKS dikenal vokal dan aktif memberikan kritik kepada pemerintah. Ketika ditanya mengenai tokoh PKS yang ia favoritkan, Ratna menjawab Fahri Hamzah. “Saya justru menyukai sosok tokoh yang banyak dikritik dan tidak disukai orang. Karena saya percaya dibalik sosok yang dibenci itu ada kebaikan. Saya penasaran sama beliau (Fahri Hamzah),” tutup Ratna. 

Silaturahim pengurus Bidpuan DPP PKS ke Ratna Sarumpaet merupakan salah satu agenda menyambut Hari Ibu di tahun 2014. Selain Ratna, pengurus Bidpuan telah mengunjungi beberapa nama tokoh perempuan nasional, diantaranya Tuty Alawiyah, Siti Zuhro, dan Fahira Idris. Selain bersilaturahim, kunjungan selama tanggal 1-22 Desember 2014 tersebut juga bertujuan menghimpun masukan dari para tokoh untuk kebaikan PKS. Agar partai ini dapat terus berbenah lebih baik dan menjadi pilihan utama perempuan Indonesia.