PKS Minta Sebab Karamnya KRI Nanggala 402 Diungkap Agar Tak Timbulkan Polemik

Jakarta -- Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah menginvestigasi secara komprehensif atas karamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali.

Investigasi ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran kabar dan menimbulkan polemik yang bersifat politis di tengah masyarakat. 

"Selain untuk tujuan itu, pemahaman atas penyebab kecelakaan menjadi penting bagi pengoperasian kapal selam kita yang lain di masa yang akan datang. Untuk itu, perlu pendayagunaan kemampuan sumber daya Iptek kelautan kita dalam rangka investigasi komprehensif tersebut di atas," ujar Mulyanto dalam keterangan tulis, Selasa (27/4/2021).

Anggota Fraksi PKS itu minta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat mendayagunakan lembaga riset kelautan yang dimiliki Tanah Air. Baik yang ada di Lembaga Pemerintah non kementerian seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Balitbang Kementerian Teknis seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM, maupun lembaga riset kelautan yang ada di perguruan tinggi.

Menurutnya, kemampuan teknologi lembaga-lembaga riset ini harus terus diasah dan disempurnakan melalui penerapan dalam penugasan agar semakin tangguh. Sebagai negara bahari, lanjut Mulyanto, Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan teknologi dan SDM kelautannya.

“Dalam kasus ini kita perlu mengerahkan semua kemampuan riset yang dimiliki untuk menganalisis penyebab kecelakaan KRI Nanggala 402 secara akurat, sehingga tidak menjadi polemik spekulatif yang bernuansa politis di masyarakat, serta berguna sebagai pelajaran bagi kita untuk tugas-tugas di masa yang akan datang”, jelas Mulyanto.

KRI Nanggala Tenggelam

Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada Rabu (22/4/2021). Di dalam pencarian, ditemukan barang-barang yang diyakini milik Nanggala-402 di sekitar dua mil dari posisi KRI Nanggala 402 menyelam, yang antara lain berupa, peluru tabung torpedo, pipa pendingin, botol oranye yang berfungsi sebagai pelumas naik turun kapal selam, alas salat yang dipakai ABK, serta beberapa spons.

Konfirmasi atas temuan barang-barang dari KRI Nanggala-402 tersebut berhasil dilakukan melalui hasil pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer serta melalui remote operation vehicle (ROV) milik kapal Singapura MV Swift Rescue, yang diturunkan ke lokasi di kedalaman 830 meter di utara perairan Bali pada Minggu (25/04/2021) dini hari, tiga hari setelah dinyatakan hilang. 

Sumber: liputan6.com