Pesan Presiden PKS di Acara Tebar 1 Juta Qurban: Pemimpin harus Selamatkan Jiwa Rakyat

JAKARTA (22/7) -- Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengajak para pemimpin untuk berani dan tegas dalam membuat kebijakan. Di antaranya langkah-langkah untuk menyelamatkan jiwa rakyat di masa Pandemi Covid-19.

Hal itu sangat penting dan tepat momentumnya saat umat Islam sedang merayakan Idul Adha. Menurut Syaikhu, Idul Qurban sesungguhnya bukan sekedar ritual tahunan belaka. Di dalamnya terdapat makna yang sungguh sangat luar biasa. Yakni tentang kisah ketokohan dan keteladanan dari sosok mulia Nabi Ibrahim ‘alayhissalam yang telah menunjukkan totalitas kecintaan dan pengorbanan kepada Tuhan Yang Esa, Allah SWT.

"Kita harus meneladani sosok Nabi Ibrahim as. Jadilah pemimpin yang berani dan tegas dalam mengambil kebijakan, utamanya untuk menyelamatkan jiwa rakyat di masa wabah ini. Karena Ia sadar, nyawa rakyat tak akan pernah tergantikan," kata Syaikhu dalam sambutannya di acara Live Report Tebar 1 Juta Qurban Dr. Salim yang dilaksanakan secara daring, Kamis (22/7/2021).

Nabi Ibrahim ‘alayhissalam mendahulukan perintah Allah SWT, meski harus mengorbankan sesuatu yang paling Ia cintai dan nantikan kehadirannya di dunia selama puluhan tahun, yaitu anaknya terkasih Ismail ‘alayhissalam.

Keteladanan dan ketokohan Nabi Ibrahim ‘Alayhissalam, lanjut Syaikhu, harus menjadi inspirasi berharga bagi setiap kita hari ini. Terlebih dalam situasi sulit akibat pandemi Covid-19, bangsa ini membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki ketokohan dan keteladanan agar mampu keluar dari krisis.

"Pemimpin yang benar-benar mencintai rakyatnya. Pemimpin yang mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompoknya, mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadinya," tegas Syaikhu.

Namun nyatanya, tambah Syaikhu lagi, banyak berbagai kebijakan penanganan pandemi yang menuai catatan. Terbaru, kasus PPKM yang tak penuhi target, korban semakin banyak, konsistensi sikap pemerintah tampak hanya sekadar ubah judul kebijakan saja, dari PSBB ke PPKM darurat ke PPKM berlevel, tapi substansi menyelesaikan masalah tak kunjung jelas. Ribuan triliun rupiah sudah dipakai, tapi masih dalam kondisi susah.

"Ini sangat disayangkan. Presiden RI seharusnya melaksanakan kewajiban konstitusional melindungi seluruh Rakyat Indonesia," ujar Syaikhu.

Apalagi masyarakat dunia sudah mendapatkan Indoneeia sebagai episentrum covid-19. Banyak negara sudah tutup pintu terhadap kedatangan dari Indonesia, bahkan beberapa negara sudah mengevakuasi warganya dari Indonesia. Pemerintah harus lebih serius dan fokus laksanakan amanat konstitusi atasi krisis multidimensi ini.

"Sudah saatnya Presiden Jokowi mengambil kepemimpianan langsung, selamatkan Bangsa dan Negara Indonesia dari pandemi Covid-19 dan segala dampak negatifnya," pungkas Syaikhu.

Hadir dalam acara ini Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid, Mohamad Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, Suharna Surapranata, Ketua MPP Suswono dan jajaran DPP PKS seperti Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy.