Persiapkan Jembatan dan Jalan untuk Mudik Nataru, Legialator PKS Minta KemenPUPR Selesai Tepat Waktu

Jakarta — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Hamid Noor Yasin menyoroti momentum arus mudik liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 diprediksi akan terjadi pada tanggal 22/23 dan 29/30 Desember 2023. Sedangkan, kata Hamid, prediksi puncak arus baliknya diprediksi terjadi pada tanggal 26/27 Desember 2023 dan 2/3 Januari 2024.

“Demi memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik Nataru 2023/2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) berupaya memastikan kemantapan jalan tol maupun jalan nontol serta menghentikan pengerjaan konstruksi di sejumlah ruas jalan utama selambat-lambatnya H-10 Nataru atau pada 15 Desember 2023,” ungkap Anggota Komisi V DPR RI ini.

Selain itu, imbuh Hamid, dalam Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI membahas tentang Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi terkait Nataru 2023/2024 pada 21 November 2023, KemenPUPR juga menyampaikan berbagai persiapan sebagai berikut.

“Pertama, memastikan seluruh jalan nasional fungsional, tidak ada lubang, serta rambu dan marka terpasang lengkap,” tegasnya.

Kedua, lanjut Hamid, meningkatkan layanan jalan tol seperti pengaturan ulang flow kendaraan, penambahan petugas pengaturan lalu lintas, keamanan rest area, penyediaan toilet di lokasi rest area jalan tol dan ruas jalan nasional, serta penyediaan informasi melalui aplikasi BPJT Info.

“Berdasarkan data November 2023, saat ini telah beroperasi 132 unit rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di seluruh Indonesia yang akan ditambah eks kantor Jasa Marga Palikanci (exit Gerbang Tol Ciperna) sebagai rest area sementara,” pungkasnya.

Ketiga, kata Hamid, menyiagakan Tim Tanggap Bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana (banjir, genangan air dan tanah longsor).

“Dalam rapat tersebut, KemenPUPR juga menyampaikan program penanganan jembatan di Pulau Jawa, antara lain penggantian 37 jembatan rangka baja bertipe Callender Hamilton (CH) yang ditargetkan dapat selesai pada H-6 Nataru atau 19 Desember 2023,” pungkasnya.

Penggantian jembatan tua, lanjut Hamid, yang tersebar di empat provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur tersebut merupakan bagian dari mitigasi risiko jembatan runtuh karena berusia di atas 40 tahun dan dampak dari beban berlebih kendaraan (overloading).

“KemenPUPR juga sudah melakukan perbaikan sejumlah jembatan putus dan terdampak longsor. Dua di antaranya adalah Jembatan Cikereteg yang terletak di Jalur Bogor-Sukabumi dan Jembatan Cibalok, Bogor,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah IV ini.

Dalam penanganan jalan di Pulau Jawa sebagai persiapan infrastruktur untuk arus mudik Nataru, kata Hamid, KemenPUPR juga menargetkan selesainya beberapa proyek seperti penataan dukungan akses pelabuhan Merak, rekonstruksi Jalan Kebumen – Purworejo – Karangnongko, preservasi jalan Probolinggo – Paiton – Situbondo, serta pembangunan fly over (fo) Aloha, Waru, Kabupaten Sidoarjo yang diuji coba pada 15-21 Desember 2023.

“FPKS mengapresiasi Pemerintah, khususnya KemenPUPR, yang telah melakukan berbagai persiapan, koordinasi, serta antisipasi terkait mudik Nataru 2023/2024,” tegasnya.

“FPKS juga meminta agar seluruh program penanganan jembatan dan jalan yang ditargetkan selesai pada Desember 2023 di atas dapat benar-benar selesai tepat waktu sehingga dapat memperlancar arus mudik dan arus balik Nataru 2023/2024,” tutup Hamid.